4 Putri Jepang Rela Turun Kasta Demi Menikahi Rakyat Jelata, Bukti Cinta Lebih Tinggi dari Tahta!
Ada beberapa orang menganggap cinta lebih tinggi dari kasta, dan jika hati sudah berkata, lantas kasta bisa apa ?
Editor: Wulan Kurnia Putri
Ini adalah pernikahan kedua semenjak Puteri Sayako menikah dengan rakyat biasa kisahnya pun hampir serupa dengan kisah putri Sayako
Namun, Puteri Noriko menikahi seorang putra dari imam kepala dari kuil besar Izumo Taisha di Prefektur Shimane.
Karena pernikahannya dengan orang yang bukan dari golongan bangsawan Puteri Noriko juga melepas status kebangsawanannya.
Meski menikah dengan rakyat biasa itu adalah pernikahan pertama yang dihadiri oleh keluarga kerajaan setelah pernikahan Puteri Sayako.
Selanjutnya mereka tinggal di rumah yang terletak di samping kuil, dan akan membantu acara ritual dan festival yang biasa diselenggaran di kuil tersebut.
Keduanya terjebak kisah cinta setelah melalui hari-harinya dengan pengamatan burung dan menanam pohon.
3. Puteri Takako Suga
Puteri Takako Suga adalah anak bungsu dari Kaisar Jepang Hiroto yang menikahi rakyat biasa.
Namun, kisahnya cukup lama dimana ia menikah pada tahun 1960 dengan seorang pria bernama Hisagana Shimazu.
Akibat menikah dengan orang biasa Puteri Takako harus melepaskan status kebangsawanannya.
Bahkan ia juga mengikuti nama suaminya menjadu Takako Shimazu, meski kehilangan status kebangsawannya.
Pernikahan keduanya tercatat sebagai pernikahan termegah yang pernah ada.
4. Puteri Mako

Puteri Mako adalah seorang puteri asal kerajaan Jepang terakhir yang menikah dengan rakyat biasa.
Ia terlibat cinta dengan rakyat biasa yang dikenalnya ketika bangku kuliah pada tahun 2012 di Universitas International Tokyo dengan seorang pria bernama Kei Kumuro.