Breaking News:

Ramadan dan Idul Fitri 2018

Potret Kehidupan di Pesantren Al Achsaniyyah di Kudus yang Menampung Santri Berkebutuhan Khusus

Di pesantren ini beda dengan pesantren lainnya. 97 santri yang menempati pesantren ini semuanya penderita autis.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribunjateng.com/Rifqi Gozali
Sejumlah santri Pesantren Al Achsaniyyah sedang mengikuti kegiatan pesantren berupa belajar membaca doa, Jumat (25/5/2018). Pesantren ini dihuni oleh 97 santri yang semuanya merupakan anak autis. 

TRIBUNWOW.COM - Suara lirih serentak keluar dari mulut santriwati Pesantren al Achsaniyyah.

Puluhan santri saat itu secara sedang melantunkan bermacam doa.

Mulai dari doa yang biasa diucapkan seusai salat, maupun doa berbuka puasa.

Duduk melingkar di gazebo, seluruh santri itu larut oleh arahan seorang ustazah yang menuntun doa apa yang harus diucapkan oleh santri.

Kecam Remaja yang Diduga Hina Jokowi, Sejumlah Tokoh Sebut Tidak Lucu

Saat itu, Jumat (25/5/2018), santri laki-laki tak ikut, karena disibukkan oleh persiapan salat jumat.

Di pesantren ini beda dengan pesantren lainnya. 97 santri yang menempati pesantren ini semuanya penderita autis.

Maka, tak jarang pesantresn yang terletak di Desa Pedawang RT 4 RW 3, Kecamatan Bae, Kudus ini juga disebut sebagai pesantren autis.

Saat Ramadan kali ini disisipkan sejumlah kegiatan tambahan.

Kegiatan itu erat dengan nuansa keagamaan.

Mulai dari tadarrus bersama, salat tarawih, buka bersama, sampai sahur bersama.

Koruptor Dilarang Nyaleg, Cak Imin Setuju dengan KPU: Saya Kira Harus Didukung Meski Ada Kendala HAM

Didirikan pada 2007, kemudian mulai ditempati pada 2010, pesantren ini meneguhkan diri sebagai tempat menampung orang-orang yang dikucilkan di masyarakat.

Oleh pengasuhnya, H Moh Faiq Afthoni, tujuan yang paling utama adanya pesantren ini bisa memberi bimbingan kepada santrinya agar hidup mandiri.

Meski secara psikologi para santri mengalami keterbelakangan, namun kesabaran serta ketelatenan para guru pendamping menjadi kunci keberhasilan pendidikan di tampat ini.

Di pesantren ini, kecakapan kognitif bukan menjadi yang utama. Yang terpenting para santri yang autis itu bisa mandiri, dalam arti bisa memenuhi keperluan sehari-hari tanpa harus meminta bantuan kepada orang lain, maka sudah dianggap berhasil.

Selain itu, taraf keberhasilan pendidikan di pesantren itu juga dinilai ketika ada seorang santri yuang diterima di sekolah reguler.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Tags:
PesantrenPesantren al AchsaniyyahKudus
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved