Fadli Zon Kritik KSP, Rustam Ibrahim: Mungkin Anda Perlu Nonton Film Serial TV The West Wing
Fadli Zon menilai jika kinerja Kantor Staf Presiden (KSP) sekarang sudah tak seperti tupoksinya, sehingga ia mendorong pembubaran KSP.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Tak hanya itu, Jokowi juga mengangkat Politisi Golkar, Ali Mochtar Ngabalin menjadi staf ahli utama Kepala Staf Kepresidenan.
Fadli Zon menilai saat ini ada tumpang tindih dalam lembaga kepresidenan.
Lebih lanjut, ia bahkan mendorong agar KSP dibubarkan.
Berikut pernyataan lengkap Fadli Zon.
• Reaksi Gerindra saat Petugas Partainya yang Duduk di Parlemen Sekarang Dituding Sangat Tidak Berguna
"Sy menyoroti adanya tumpang tindih keberadaan lembaga kepresidenan, baik yang struktural maupun non-struktural.
Kantor Staf Presiden (KSP) yang saat ini mendapat banyak sorotan, dinilai menjadi salah satu lembaga non struktural yg membuat kinerja pemerintah tidak efektif dan kerap melewati garis kewenangannya.
Sejak awal sy melihat keberadaan KSP hanya menambah permasalahan organisasi pemerintahan yg belum tepat guna.
Fungsinya tumpang tindih dan memboroskan anggaran negara.
Apalagi saat ini, Kantor Staf Presiden (KSP) sudah sangat berpotensi abuse of power.
Ini perlu kita dudukan secara tepat. Posisi KSP ini non struktural dan sifatnya internal.
Namun tdk jarang kita lihat KSP terkesan mengekspose dirinya layaknya lembaga struktural yg bersifat publik.
Bahkan, kerap mengesankan posisinya lebih tinggi daripada menteri, yg berwenang mengevaluasi dan menegur menteri.
Ini jelas bermasalah.
Pertama, posisi KSP adalah Lembaga Non Struktural (LNS) yg dibentuk untuk menunjang kinerja pemerintah, dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden.
Sementara kementerian adlh Lembaga Struktural yang menjadi bagian inti dari pemerintahan. Sehingga, secara status saja berbeda.