Ditanya soal Tarif Ustaz, Mahfud MD Beberkan 3 Fakta
Mahfud mendapat pertanyaan dari netizen soal tarif ustaz usai cuitannya yang membahas soal rilis 200 Mubaligh yang direkomendasikan Kementrian Agama
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Mahfud MD mendapat pertanyaan dari netizen soal tarif ustaz usai cuitannya yang membahas soal rilis 200 Mubaligh yang direkomendasikan Kementrian Agama (Kemenag).
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @mohmahfudmd yang ia tuliskan pada Minggu (20/5/2018).
Mulanya, Mahfud MD memberikan tanggapan bahwa rilis 200 Mubaligh yang direkomendasikan Kementrian Agama (Kemenag) itu tidak pelru ditafsirkan secara politik.
"Meski sy tak mengikuti langsung krn sedang di New York tp Bnyk yg nanya kpd sy ttg rilis daftar muballigh oleh Kemenag. Apakah itu tepat? Bgmn tanggapan sy ttg masuknya nama saya ke dalam daftar tersebut? Mnrt saya itu biasa saja tak perlu ditafsiri scr politik.
Rilis itu hrs disikapi sebagai inventarisasi muballigh, bukan akreditasi atau seleksi muballigh. Kalau inventarisasi nantinya bisa ditambah setiap bulan atau ditambah scr berkala. Yg belum masuk sekarang, ya besok dimasukkan sesuai dgn hasil inventarisasi baru.
• Analisa Ruhut Sitompul soal Alasan Jokowi Undang Fadli Zon dan Fahri Hamzah Berbuka Puasa di Istana
Rilis itu tak blh dianggap sbg akreditasi atau seleksi. Sebab kita tahu, bnyk yg tdk masuk dlm daftar tp nyata2 bagus sbg muballigh. Sebaliknya ada nama2 di dlm daftar itu yg mungkin blm diketahui oleh publik kapasitasnya sbg muballigh. Jgn disikapi berlebihan lah.
Kemenag mungkin hny ingin mempermudah masyarakat yg kerapkali bertanya ke kemenag ttg muballigh yg bs diundang, maka dibuatlah daftar itu. Mungkin diambil dari daftar penceramah di Masjid2 besar spt Masjid Istiqlal atau dari teve-reve yg punya program2 keislaman.
Dgn adanya daftar itu, masyarakat tak usah repot2 bertanya ke kemenag tp langsung lihat sendiri di daftar yg sdh disediakan oleh kemenag. Masyarajat tentu boleh mengundang penceramah2 yang tidak atau belum ada namanya di daftar kemenag itu. Dibuat mudah saja lah.
sebenarnya jumlah muballigh di Indonesia ada ribuan jumlahnya. Di Yogya saja, misalnya, kalau diambil dari IAIN, UII, dan UGM sj sdh lbh dari 200 muballigh. Blm lagi dari ponpes2 dan lembaga keagamaan lainnya. Itu baru di Yogya loh, blm di daerah2 lain yg lbh besar.
• Diminta Memilih Prabowo atau Jokowi, Jawaban Najwa Shihab Bikin Tora Sudiro Emosi
Atas pertanyaan, bgmn tanggapan sy sehubungan dgn masuknya nama sy dlm daftar 200 muballigh itu, sy tak bs jawab. Sebab sy tak tahu kriterianya. Klu ditanya bgmn bs jd profesor tentu sy bs menjelaskan sebab jbtn profesor ada kriteria, bislit, dan gaji yg jelas," tulisnya.
Cuitan Mahfud MD tersebut lantas mendapat pertanyaan soal tarif ustaz.
Mulanya Mahfud MD mengaku tidak tahu terkait hal tersebut.
Setelah itu, Mahfud MD meminta untuk menunjuk satu ustaz yang memasang tarif.
menurut Mahfud MD, ia memahami jika artis yang ceramah ada tarifnya karena orang lebih tertarik dengan keartisannya dibandingkan dengan ceramahnya.
Namun, untuk ceramah di televisi, Mahfud MD mengatakan dibayar dengan suka-suak dari pendapatan iklan.