Pria Rutin Jadi Pendonor Darah Selama 60 Tahun Selamatkan 2,4 Juta Bayi
Sejak usia 18 tahun sampai sekarang, secara teratur Harrison menjadi pendonor darah Australian Red Cross Blood Service
Editor: Wulan Kurnia Putri
Para dokter menemukan bahwa Harrison memiliki antibodi langka dalam darahnya dan pada tahun 1960-an.
Dengan darah Harrison, mereka bekerja bersama secara luas untuk mengembangkan suntikan yang disebut Anti-D.
• 5 Alasan Neymar Lebih Cocok Bergabung dengan Manchester United daripada Real Madrid
Anti-D diketahui mencegah ibu dengan darah rhesus-negatif dari mengembangkan antibodi RhD selama kehamilan mereka.

Sebenarnya dokter tidak mengerti mengapa Harrison memiliki golongan darah yang langka ini.
Mereka menduka bahwa ini mungkin ada hubungannya dengan transfusi yang diterimanya ketika dia berusia 14 tahun.
Organisasi ini juga mengatakan bahwa tidak ada lebih dari 50 orang di Australia yang diketahui memiliki antibodi langka tersebut.
“Setiap kantong darah itu berharga, tetapi darah James sangat luar biasa,” kata Falkenmire.
• Fahri Hamzah: Pemerintahan Justru Bangga dan Menganggap Banyak Masalah Makin Sukses, Aneh!
"Lalu lebih dari 17% wanita di Australia beresiko, jadi Harrison telah membantu menyelamatkan banyak nyawa. Sekitar 2,4 juta.”
Karena hal luar biasa ini Harrison dikenal sebagai "The Man with the Golden Arm".
Sebab ia telah membuat 1.173 donasi plasma darah, dengan 1.163 dari tangan kanannya dan 10 dari tangan kirinya.
Ia juga dianugerahi Medal of the Order of Australia pada tahun 1999.

“Saya bisa menyebutnya itu sebagai salah satu bakat saya atau mungkin satu-satunya bakat saya,” ucap Harrison.
Namun kini, usia Harrison sudah memasuki senja.
Di usianya yang sudah memasuki 75 tahun, Harrison telah melakukan donor darah terakhirnya pada Jumat (11/05/2018) lalu.
Terima kasih Harrison! (*)
Berita ini telah tayang di Intisari berjudul Jadi Pendonor Darah Selama 60 Tahun, Pria Ini Selamatkan 2,4 Juta Bayi