Denny Siregar: Kebencian kepada Jokowi Dipicu karena Tidak Berkuasanya Prabowo
Pegiat media sosial, Denny Siregar menuliskan sebuah catatan tentang pembenci Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Pegiat media sosial, Denny Siregar menuliskan sebuah catatan tentang pembenci Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter Facebook Denny Siregar yang ia tuliskan pada Kamis (10/5/2018).
Denny Siregar menilai bahwa banyak yang membenci Jokowi, bahkan segala sesuatu Jokowi selalu dipersalahkan.
Inilah catatan Denny Siregar:
"MEMBENCI JOKOWI...
Kenapa kebanyakan pendukung teroris adalah pembenci Jokowi ?
Tidak perlu survey untuk ini. Perhatikan saja komen-komen yang muncul maupun status yang dibuat pada saat kerusuhan Mako Brimob berlangsung. Rata-rata mereka yang menganggap bahwa kerusuhan di Mako itu adalah settingan, selalu ada postingan #2019gantiPresiden di status mereka.
• Kerusuhan di Mako Brimob, Rocky Gerung Minta Pemimpin Intropeksi Diri dan Tidak Mencurigai Rakyat
Bahkan di grup2 WA, teman2 kecil saya dulu yang notabene adalah pembenci Jokowi sejak pilpres, turut menyuarakan bahwa kerusuhan Mako Brimob adalah bagian dari pengalihan isu karena lemahnya rupiah terhadap dollar AS. Mereka jangankan berempati kepada keluarga korban polisi, bahkan mereka membangun teori konspirasinya sendiri..
Sebenarnya mudah jawabannya, meski akan banyak yang menyangkalnya..
Kebencian kepada Jokowi dipicu karena tidak berkuasanya Prabowo. Prabowo bagi mereka adalah inang yang sempurna untuk berkembang biaknya virus ideologi yang sudah mereka tanam di negeri ini sejak lama. Ketika Jokowi memimpin, maka sesaklah dada mereka.
• Mahathir Mohamad: Berkat Jokowi, Indonesia Maju Ekonomi dan Keuangannya Dibandingkan Malaysia
Jokowi menumpas terorisme di Indonesia mulai dari akar pertumbuhannya, yaitu pendanaan..
Kelompok garis keras ini merasakan lesu darah ketika Jokowi menyetop dana bantuan sosial - bansos - dan dana hibah untuk mereka.
Dana bansos dan hibah yang selama ini dinikmati ormas2 dan LSM fiktif, dialihkan ke hal yang lebih berguna. Penghentian dana bansos ini dimulai sejak Jokowi menjadi Gubernur Jakarta dan diteruskan oleh Ahok. Ketika Jokowi menjadi Presiden, ormas2 yang mengajukan proposal pendanaan semakin kering dapurnya dan itu menghalangi mereka untuk menyebarkan ideologinya.
Kemudian Jokowi mengeluarkan Perppu pembubaran HTI. Maka semakin meradanglah mereka. Kemarahan kelompok garis keras ini bukan karena mereka punya ikatan kuat dengan HTI, tapi karena ketakutan bahwa mereka akan menjadi sasaran berikutnya. Hanya pada masa Jokowi inilah, agenda2 besar mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri khilafah, berhenti.
• Ditanya Najwa Shihab soal Sumber Dana, Juru Bicara HTI Beberkan Sebuah Fakta
Ditambah PKS yang sudah tidak bisa "bisnis" di kursi pemerintahan lagi. Lihat saja ketika PKS dulu ada di pemerintahan, semua jadi terlihat aman tentram dan sentosa, meski mereka sebenarnya menggerogoti dari dalam..