Tanggapi Omongan Dipo Alam, Fahri Hamzah: Rasanya Koalisi Pemerintah Akan Segera Berguguran
Awalnya, Dipo Alam menyinggung soal Pemilu Malaysia yang memenangkan partai oposisi, Mahathir Muhammad.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Dengan hanya beberapa kursi yang tersisa untuk dihitung, hasil sementara menunjukkan oposisi Pakatan Harapan telah mendominasi hasil perhitungan suara.
Sejauh ini, koalisi pemerintah Barisan Nasional mencatatkan perolehan sebanyak 79 kursi, sementara Pakatan Harapan memenangkan 115 kursi.
Sementara itu, sebelumnya Fahri Hamzah sempat membuat analisis terkait bagaimana sang petahana, Jokon Widodo (Jokowi) bisa gagal nyapres dalam Pilpres 2019 mendatang.
Menurut Fahri Hamzah, hal itu bisa dilihat dari janji Jokowi yang tak ditepati hingga konflik Parpol pendukung.
Fahri Hamzah menyatakan jika Parpol pendukung Jokowi berebut mendapatkan nama untuk Pilpres 2019.
Fahri Hamzah pun mengatakan jika elektabilitas Jokowi yang menurun pasti akan membuat sang petahana semakin selektif dalam memilih cawapres.
• Bandingkan dengan Malaysia, Rustam Ibrahim: Tak Ada Rumor Apapun tentang Korupsi Jokowi-Keluarganya
Ia menyebut jika partai-partai politik pendukung Jokowi saat ini tengah berkonflik.
"Ijin Malam2 menulis kembali alasan ke-3 kenapa incumbent pak #JokowiGagalNyapres .
Alasan pertama karena kebanyakan #Janji2Jokowi yg tak ditepati dan yang ke-2 adalah karena ulah #RelawanJokowi yg bikin masalah.
Alasan ketiga adalah #KonflikParpol yang mendukung jokowi.
Sebab, tidak bisa dihindari fakta bahwa di atas kertas memang yang menjadi koalisi jokowi memang paling banyak.
Parpol yang masuk kabinet ada 7 dan tidak termasuk partai relawan.
Parpol pendukung jokowi ini sekarang sadar bahwa jika mau punya nama maka jual lah yang punya nama.
Dan sekarang incumbent adalah “merek dagang” yang paling terkenal bagi parpol sehingga apabila nama itu didekatkan maka parpol akan mendapatkan efek popularitas.
Saking berebut mendapatkan nama maka berebut pula menjadi partainya presiden.
Inilah yang kemudian menjadi awal konflik yang semakin tajam.
Konflik ini bisa memiliki efek negatif bagi presiden sehingga ditinggal dan lari ke lain hati. #JokowiGagalNyapres