Insiden di Mako Brimob Kelapa Dua, Fahri Hamzah: Cukup Sudah, Polri Perlu Kepemimpinan dari Presiden
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah turut angkat bicara mengenai insiden serangan teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
@Fahrihamzah: Tapi secara umum dan sudah sering saya ulangi, kita memerlukan evaluasi menyeluruh proses penyelenggaraan hukum kita, terutama Rutan dan Pemasyarakatan.
Terlalu banyak masalah. Dan terlalu diabaikan.
Setelah kejadian kita baru sadar dan menyesal. #MakoBrimob

Diberitakan sebelumnya, insiden serangan teroris di dalam Rutan Mako Brimob ini telah menewaskan 5 orang anggota kepolisian dan seorang napi terorisme.
Tak hanya itu, seorang polisi wanita yang sedang bertugas pun mengalami sejumlah luka-luka di tubuhnya, termasuk wajahnya karena dipukuli oleh para napi.
Dari rilis yang diterima TribunWow.com, berikut keterangan pers dari Kemenko Polhukam Wiranto, Kamis (10/5/2018) terkait penanganan kerusuhan di Mako Brimob.
1. Pelaku kerusuhan adalah terorisme dalam tahanan yang seharusnya sadar akan perbuatannya, justru melakukan kekejaman dengan merampas senjata, menyandera, menyiksa bahkan membunuh petugas dengan cara-cara keji melampaui batas-batas kemanusiaan.
2. Sesuai dengan sikap pemerintah Indonesia yang telah berkali-kali disampaikan oleh Presiden Jokowi, bahwa dalam menghadapi terorisme selalu bersikap tegas tidak pandang bulu, maka melalui rapat koordinasi dari seluruh pemangku kepentigan, telah direncanakan serbuan untuk melucuti dan melumpuhkan para teroris yang telah diisolasi pada lokasi tertentu.
3. Sesuai dengan standar Prosedur Operasional yang berlaku secara universal, aparat keamanan telah memberikan Ultimatum kepada mereka "menyerah atau menghadapi resiko serbuan" dengan batasan waktu tertentu.
4. Pada Kamis tanggal 10 Mei 2018 sebelum fajar mereka menyatakan menyerah tanpa syarat satu persatu keluar dari posisi mereka menyerahkan diri kepada petugas dengan tanpa senjata sebanyak 145 orang.
5. Bagi sisa teroris yang tidak menyerah dilakukan serbuan oleh aparat keamanan di lokasi bertahan mereka, dalam kontak tembak yang berlangsung singkat 10 orang teroris menyerah.
6. Demikian penjelasan resmi yang perlu disampaikan dan kepada seluruh masyarakat saya sampaikan:
a. Terimakasih atas dukungan dan apresiasi terhadap Pemerintah/Apkam untuk penyelesaian kasus ini dengan tenang, tanpa emosional dan tetap berlandaskan hukum yang berlaku.
b. Mendoakan agar arwah petugas keamanan sebagai syuhada dalam melaksanakan tugas, mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan YME.
c. Melanjutkan kebersamaan dan tekad kita untuk melawan aksi Terorisme dan Radikalisme yang masih ada dalam kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia.
Di sisi lain, 155 narapidana terorisme akhirnya dipindakan ke Lembaga Permsyarakatan Nusakambangan di Cilacap Jawa Tengah, usai insiden ini. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Waketum Hanura Sebut SBY Cocok Jadi Cawapres Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Pasek Suardika Frustasi