Budayawan Ridwan Saidi: Rocky Gerung Mesti Tahan Hawa Nafsunya untuk Tidak Hajar Masinton
Ridwan Saidi mengatakan jika pameran kemiskinan di Indonesia harus dihentikan karena menghina dan melecehkan kemanusiaan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Ridwan Saidi turut angkat bicara mengenai insiden bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat menajdi salah satu pembicara di Indonesia Lawyers Club tvOne (ILC) pada Selasa (8/5/2018).
Ridwan Saidi mengungkapkan jika pembagian sembako dengan mengumpulkan orang-orang, terlebih sampai berdesakan, berebutan, itu merupakan penghinaan dan pelecehan terhadap kemanusiaan.
Potret insiden di Monas merupakan potret keruntuhan peradaban negeri ini.
• Hasil Voting yang Dibuat Iwan Fals: Jokowi-Cak Imin Raih 52 Persen Suara, Bagaimana dengan Prabowo?
Di mana orang kaya menikmati betul pembagian kepada orang-orang miskin seperti mie istan dan sembako lainnya.
Ridwan Saidi, menyoroti pembagian makanan dari waktu ke waktu.
Di mana sejak zaman Jepang hingga Soekarno pembagian seperti itu disalurkan melalui pejabat RT atau bahkan di datangi langsung ke tempat mereka, seperti sekolah, dll.
Ridwan Saidi menceritakan selama ia tinggal di Bangladesh yang banyak orang miskinnya, tidak ada pembagian seperti di Indonesia ini.
Di mana orang miskin sampai di injak-injak saling desak-desakan, bahkan sampai ada yang meregang nyawa.
• Setahun Ahok Mendekam di Rutan Mako Brimob, Fifi Lety: Padahal Demi Merah Putih Dia Relakan Semuanya
"Di sini dipamerkan kemiskinan itu, kita bangga betul, bahwa ada orang kaya, ada orang miskin.
Di situ kita tau ada orang kaya, karena ada si miskin yang berebutan sampai dinjek-injek dan mati.
Saat dia mati maka dibicarakanlah berapa harga jenazah ini, Rp 500 ribu, Rp 500 juta?
Ini kan arwah gak tenang tidurnya, karena ditarif meninggalnya," kata Ridwan Saidi.
• Husein Alwi: Saya Tantang Pak Gatot Nurmantyo Debat Terbuka Soal Tuduhannya, Kapan Bapak Ada Waktu?
Oleh karena itu ia menyebut jika tidak bisa Indonesia dibangun dengan peradaban yang seperti saat ini.
"Ini harus dihentikan, pameran kemiskinan ini harus dihentikan, kalau perlu dengan hukum, tidak boleh ada pembagian-pembagian seperti ini," imbuhnya.