Ratna Sarumpaet Meminta Maaf Sudah Sebarkan Berita Hoax hingga Sindiran Ruhut Sitompul
Seniman Ratna Sarumpaet mengaku meminta maaf telah menebar berita hoax tentang PT. Dirgantara Indonesia.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Lima berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca selama 24 jam, Jumat (4/5/2018).
Mulai dari Ratna Sarumpaet yang meminta maaf karena sudah menyebarkan berita hoax hingga sindiran Ruhut Sitompul yang diduga ditujukan kepada Habib Rizieq.
Inilah 5 berita terpopuler di kanal TribunWow.com.
1. Ratna Sarumpaet: Saya Minta Maaf Telah Menebar Berita Hoax dan Semoga Pak Jokowi Ingat Janjinya
Seniman Ratna Sarumpaet mengaku meminta maaf telah menebar berita hoax tentang PT. Dirgantara Indonesia.
Seperti dilansir TribunWow.com dari akun Twitter @RatnaSpaet, yang diunggah pada Jumat (4/5/2018).
Diketahui sebelumnya, Ratna Sarumpaet menuliskan cuitannya yang menyebut PT. Dirgantara Indonesia dijual ke RRC.
"BERITA DUKA "TERBODOH"
"Telah ditanda-tangani pelunasan pembayaran dari RRC kpd Pemerintah RI awal April 2017 oleh Pres @jokowi (disetujui dtdtngni Ket KPK, Ket DPR Ket Dewan Pertimbangan Presiden). Maka Kepemilikan PT.Dirgantara Indonesia, kini berpindah k tangan pemerintah RRC," tulis Ratna.
Cuitan Ratna tersebut lantas mendapatkan jawaban dari PT. Dirghantara Indonesia.
Melalui akun Twitter resminya, PT Dirgantara Indonesia menegaskan bahwa kabar yang menyebut PT DI dijual ke China adalah tidak benar alias hoax.
Dalam posting-an itu juga disebutkan bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong yang sempat dihembuskan pada 2017 lalu.
"Pemberitaan mengenai PT Dirgantara Indonesia (Persero) dijual ke pihak asing, kami nyatakan HOAX. Berita ini adalah berita bohong yang berulang dari tahun 2017 lalu," tulisnya.
Baca selengkapnya di bawah ini.
Ratna Sarumpaet: Saya Minta Maaf Telah Menebar Berita Hoax dan Semoga Pak Jokowi Ingat Janjinya
2. Ditagih Mundur Usai Rizieq Shihab Dapat SP3, Ini Jawaban Denny Siregar
Denny Siregar ditagih janjinya soal kasus Rizieq Shihab yang telah mendapatkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) kasus dugaan penghinaan Pancasila.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter-nya @Dennysiregar7 yang ia tuliskan pada Jumat (4/5/2018).
Diketahui sebelumnya, Ia berjanji akan mengundurkan diri jika kasus Rizieq Shihab dihentikan.
"Presiden @jokowi dan bapak @Dr_Moeldoko yang terhormat, statemen ini akan membuat kelompok mereka menjadi besar kepala.
Dan jika pencabutan itu benar terjadi, saya yang pertama akan mengundurkan diri dari pendukung dan mencabut hak saya untuk memilih.."
Kini, kasus dugaan penghinaan Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab mendapatkan SP3 dari kepolisian daerah Jawa Barat.
"Terkait perkara di Bandung. Kebetulan itu sudah beberapa waktu lalu sudah SP3. Menyangkut masalah penodaan terhadap Pancasila, lambang negara pasal 154a dan menyangkut masalah pencemaran nama baik terhadap orang yang sudah meninggal, pasal 320 KUHP," ujar Sugito, di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018).
Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro embenarkan status kliennya telah menjadi tersangka. Namun SP3 terbit lantaran bukti yang tak memenuhi unsur, serta dari beberapa keterangan saksi dan beberapa ahli tak ditemukan bukti yang cukup.
"Sehingga Bareskrim dalam hal ini melalui Polda Jabar mengeluarkan SP3," jelasnya.
Baca selengkapnya di bawah ini.
Ditagih Mundur Usai Rizieq Shihab Dapat SP3, Ini Jawaban Denny Siregar
3. Gatot Nurmantyo Sakit Hati Dilarang Bahas Politik di Masjid, Tsamara: Kepentingan Pribadi Gak Pantas
Ketua DPP PSI, Tsamara Amany Alatas memberikan tanggapan soal pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo yang tidak sepakat jika masjid dilarang untuk bahas politik.
DIlansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @TsamaraDKI yang ai tuliskan pada Jumat (4/5/2018).
Diketahui,Gatot Nurmantyo mengisi sebuah acara di UGM, dengan tema “Menjaga Perdamaian dan Kesatuan Bangsa Indonesia.”
Dikesempatan itu, Gatot Nurmantyo mengaku sakit hati jika masjid dilarang utnuk membahas politik.
Menurutnya, Rosulullah juga berbicara politik pemerintahan di taudah dan Masjid Nabawi.
Gatot berpendapat bahwa yang seharusnya dilarang itu adalah bicara yang mengadu domba, mengajak yang tidak benar, itu baru benar, bukan bicara politik.
Ia menambahkan jika politik itu tujuannya mulia, hanya sering disalahartikan saja.
Bahkan ia menyakini, larangan bicara politik di masjid hanya sebuah isu belaka, bukan hal yang terjadi sebenarnya.
Menanggapi pernyataan Gatoit Nurmantyo tersebut, Tsamara memberikan tanggapan.
Baca selengkapnya di bawah ini.
Gatot Nurmantyo Sakit Hati Dilarang Bahas Politik di Masjid, Tsamara: Kepentingan Pribadi Gak Pantas
4. Denny Siregar: Rocky Gerung Bukan Dosen dan Profesor, Kebetulan Aja Dikontrak Stasiun TV
Denny Siregar terang-terangan menyebut Rocky Gerung bukanlah sosok dosen ataupun profesor.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @Dennysiregar7 yang ia tuliskan pada Kamis (3/5/2018).
Mulanya, Rocky Gerung membahas soal racun Kalajengking yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bermula dari hal itu. Denny Siregar menilai bahwa Rocky Gerung tak paham maksud Jokowi.
Denny Siregar pun kemudian menyindir keahlian filsafat Rocky Gerung.
"Seorang @rockygerung gak paham makna perkataan @jokowi tentang racun kalajengking ??Katanya ahli filsafat... pantas dipecat.," tulis Dennysiregar7.
Perang cuitan tersebut juga diikuti oleh beberapa netizen.
Kemudian, netizen tersebut membandingkan antara Rocky Gerung dengan Denny Siregar.
Baca selengkapnya di bawah ini.
Denny Siregar: Rocky Gerung Bukan Dosen dan Profesor, Kebetulan Aja Dikontrak Stasiun TV
5. Sindir Seorang Tokoh, Ruhut Sitompul: Kembalilah ke Indonesia, Jangan Takut Kalau Benar, Taat Hukum
Mantan Anggota DPR RI, Ruhut Sitompul menuliskan sindirian kepada seseorang dan meminta seorang untuk pulang ke Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @ruhutsitompul yang ia tuliskan pada Jumat (4/5/2018).
Ruhut tampak menyindir seseorang yang kini pergi ke luar negeri.
ia menyarankan agar tidak takut jika seseorang itu benar.
Terlebih menerutnya, negara Indonesia merupakan negara hukum yang mengenak asas praduga tak bersalah.
Bahkan mantan politisi Demokrat itu meminta agar seseorang itu memenuhi aturan hukum, dan berharap pendukung seseorang itu sadar apakah tokoh tersebut benar atau bersalah.
"Kalau Kau Seorang Tokoh yang Dihormati Kembalilah ke INDONESIA,
"Jangan Takut kalau Kau merasa Benar"
Hukum Indonesia menganut Azas Praduga tak Bersalah
dan Setelah semua Aturan Hukum Kau Hadapi dengan Ta'at Hukum agar PendukungMu Semoga Sadar Kau Salah atau Benar MERDEKA," tulisnya.
Baca selengkapnya di bawah ini. (*)
Sindir Seorang Tokoh, Ruhut Sitompul: Kembalilah ke Indonesia, Jangan Takut Kalau Benar, Taat Hukum