Di Balik Suksesnya Film Avengers: Infinity War, Ada 2 Nama Animator Asal Indonesia yang Ikut Berjasa
Tak banyak yang tahu bahwa ada dua animator asal Indonesia ambil bagian dalam pembuatan film Avengers: Infinity War.
Editor: Claudia Noventa
"Tugas saya adalah membuat simulasi setelah animasi selesai. Simulasi untuk kostum atau untuk otot, rambut, segala macam. Lebih ke detail agar performance secara keseluruhan itu terasa nyata, audience percaya bahwa itu real," ujarnya.
"Jadi, kalau kayak baju pakai jaket kulit, saya harus bikin jaket itu sekaku kayak jaket beneran. Jadi, orang pas ngelihat langsung ngenalin, oh bahannya jaket kulit," lanjutnya.
• Seorang Penonton Ditemukan Tewas Usai Menonton Film Avengers: Infinity War

Namun, mereka tak bisa menyebut secara rinci animasi dan efek visual bagian mana saja yang mereka kerjakan dalam Avengers: Infinity War.
Ronny hanya bisa menjelaskan bahwa dalam trailer seri ketiga Avengers tersebut mereka menggarap karakter Hulk, yang diperankan oleh Mark Ruffalo.
"Yang kami kerjakan secara spesifik sih enggak ada di trailer, tapi yang tim kami kerjakan ada. Beberapa shot Hulk buster, tim kami kerjain, tim Singapura yang kerjain," ucapnya.
"Kantor kami, Industrial Light & Magic, main office-nya di San Francisco (California, AS). Kantor lainnya di Singapura, Vancouver (Kanada), sama London (Inggris). Jadi, kami tuh kerjanya barengan satu produksi," ucapnya pula.
• As Roma Tumbang, Fans MU Minta Cristiano Ronaldo Hancurkan Mimpi Liverpool di Final Liga Champions
Bekerja untuk film-film blockbuster Hollywood
Ronny Gani, yang merupakan alumnus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia, mengawali kariernya sebagai character animator di Infinite Frameworks Studios, Batam, pada 2006.
Selama bertahun-tahun, ia mengerjakan animasi untuk film-film blockbuster Hollywood, antara lain Pacific Rim (2013), Transformers: Age of Extinction (2014), Avengers: Age of Ultron (2015), Warcraft (2016), The Great Wall (2017), dan Ready Player One (2018).
Sama halnya dengan Ronny, Renald Taurusdi, yang pernah menimba ilmu di Nanyang Technological University, Singapura, dalam bidang animasi digital, juga sudah berpengalaman mengerjakan film-film kenamaan.
Sebut saja Jurassic World (2015), Warcraft (2016), Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows (2016), Star Wars: The Last Jedi (2017), Kong: Skull Island (2017), dan Ready Player One (2018). (Andi Muttya Keteng Pangerang).(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dua Animator Indonesia Ikut Garap Film "Avengers: Infinity War