Rieke Diah Pimpin Demo May Day, Ferdinand: Kemunafikan yang Terus Dibangun
Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka hadir memimpin massa sebagai Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) dalam aksi May Day.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka hadir memimpin massa sebagai Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) dalam aksi May Day yang berlangsung di sekitar Monas, Jakarta, Selasa (1/5/2018).
Rieke menegaskan dalam aksinya mempoerjuangkan nasib buruh, KRPI berjuang dengan damai tanpa harus ada caci maki terhadap pihak manapun.
Dalam aksi ini, Rieke meminta kepada KRPI agar pemerintah memperhatikan nasib para pekerja.
Dirinya menyebut Tri Layak yang diantaranya; Kerja Layak, Upah Layak, dan Hidup Layak.
KRPI juga meminta agar Presiden Joko Widodo membentuk Badan Riset Nasional untuk melakukan kajian problematika industri yang dialami pengusaha dan buruh.
• May Day, Fadli Zon: Kehidupan Buruh di Era Jokowi Semakin Suram
Menanggapi hal tersebut, Kadiv Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan tindakan Rieke sebagai kemunafikan.
"Kemunafikan yg terus dibangun. Dimana tangis mu yg dulu wahai @riekediahp ? Kamu ngga tau BBM sekarang naik diam-diam? Kamu ngga tau subsidi listrik dicabut? Kamu ngga dengar jeritan buruh?
Kasihan dengan watak seperti ini, realitas kehidupan koq disamakan dengan sinetron. PDIP kapan demo BMM?"
• Hari Buruh May Day, Rocky Gerung Keluarkan 3 Dalil Utamanya
Dikabarkan sebelumnya, pada 2012 silam dihiasi dengan aksi walk out hingga menitikkan air mata para politikus PDI Perjuangan.
Pasalnya mereka mengklaim terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh pimpinan sidang yakni Ketua DPR, Marzuki Alie.
Selain itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, juga mempermasalahkan soal penambahan pasal 7 ayat 6a.
Menurut dia, pasal ini sama saja dengan menyerahkan harga BBM bersubsidi ke mekanisme pasar. (TribunWow/Dian Naren)