Breaking News:

Top 5 News

Demokrat Bantah soal TKA hingga Rizal Ramli Sebut Rini Ambil Keuntungan Bulog Untuk Membeli Pesawat

Demokrat bantah soal TKA yang marak di era SBY hingga Rizal Ramli sebut Menteri Rini ambil keuntungan bulog untuk membeli pesawat Sukhoi.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
kolase/tribunwow
top 5 news 

TRIBUNWOW.COM - Lima berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca, Minggu (29/4/2018).

Mulai dari Demokrat bantah soal TKA yang marak di era SBY hingga Rizal Ramli sebut Menteri Rini ambil keuntungan bulog untuk membeli pesawat Sukhoi.

Inilah 5 berita terpopuler di kanal TribunWow.com

1. Menaker Sebut TKA China Sudah Marak Sejak Era SBY, Ferdinand: Tidak Benar, Silahkan Tanya Cak Imin

Hanfi Dhakiri dan Ferdinand Hutahaean
Hanfi Dhakiri dan Ferdinand Hutahaean ()

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut jika jumlah tenaga kerja asal China yang bekerja di Indonesia sudah lebih banyak dibandingkan TKA asal negara lain sejak 2007 silam.

Hal tersebut ia ungkapkan untuk menyanggah anggapan bahwa TKA China yang menjadi mayoritas sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hanif mengatakan berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan pada akhir 2017 lalu, TKA asal China di Indonesia kini mencapai 24 ribu orang dan lebih banyak dibandingkan TKA asal negara lain.

Diketahui sebelumnya, Presiden SBY memimpin pemerintahan sejak tahun 2004-2009 dan 2009-2014.

Dirinya juga meminta publik untuk menghentikan polemik keberadaan TKA China dan menyarankan untuk mengacu kepada data yang dimiliki pemerintah.

Ucapan Hanif tersebut mendapat tanggapan dari Kadiv Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Melalaui akun twitter pribadinya, @LawanPolitikJKW, dirinya menyanggah ucapan Hanif.

Ferdinand juga menyarankan agar Hanif dapat bertanya kepada Cak Imin selaku Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era SBY.

"Pertanyaan ini rame di mention samaku. Saya jawab bahwa itu tidak benar.

Simak selengkapnya:

 Menaker Sebut TKA China Sudah Marak Sejak Era SBY, Ferdinand: Tidak Benar, Silahkan Tanya Cak Imin

2. Sudjiwo Tedjo: Kalianlah Sebenarnya TKA, Bakat Dagang Tapi Masuk Partai atau Birokrasi

Sudjiwo Tedjo
Sudjiwo Tedjo ()

Isu gempuran Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Peraturan Presiden (Perpres) yang disahkan oleh Jokowi semakin ramai diperbincangkan.

Sebagian menolak dan menuntut Jokowi mencabut Perpres yang dirasa semakin membuat TKA mudah.

Di sisi lain, ada pula yang memberikan klarifikasi dan menganggap jika maksud Jokowi tidak demikian.

Tak ketinggalan, seniman sekaligus budayawan Sudjiwo Tedjo.

Dirinya memberikan definisi yang berbeda terkait TKA.

Menurutnya, TKA adalah orang-orang yang merasa asing terhadap pekerjaannya sendiri.

Keasingan itu lantaran menurutnya bakat dan kemampuan mereka sama sekali tidak di situ.

Dia mengambil contoh orang yang memiliki bakat dagang namun masuk partai atau birokrasi.

"Selamat pagi TKA.. Yaitu kalian yang asing terhadap pekerjaan kalian sendiri krn terpaksa bekerja di situ walau bakat dan kemampuan kalian sama sekali tidak di situ.

Simak selengkapnya:

Sudjiwo Tedjo: Kalianlah Sebenarnya TKA, Bakat Dagang Tapi Masuk Partai atau Birokrasi

3. Partainya Dicatut Buat Koalisi bersama Gerindra, Yusril: PBB Tak Pernah Diajak Bicara Bentuk Koalisi

Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra ()

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra ungkapkan kekecewaannya.

Dilansir oleh TribunWow.com dari akun Twitter pribadinya, Minggu (29/4/2018) lantaran PBB disebut telah membuat koalisi dari sebuah partai.

Berdasarkan pantauan, Yusril membalas berita yang dibuat oleh salah satu media berita online.

Judul berita tersebut menyebut jika PBB membantah jika terlibat peresmian sekretariat bersama Partai Gerindra dan PKS.

Sekretariat bersama tersebut sendiri sudah diresmikan, pada Jumat (27/4/2018) di The Kemuning, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat.

Dalam sekretariat bersama, ada empat partai yang ikut meresmikan sekber tersebut, yaitu Partai Gerindra, PKS, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sebagai ketua umum, Yusril sendiri merasa kecewa karena tidak adanya komunikasi.

Ia menyebut jika tidak pernah untuk diajak berkomunikasi dalam rangkat membentuk koalisi empat partai.

Simak selengkapnya:

Partainya Dicatut Buat Koalisi bersama Gerindra, Yusril: PBB Tak Pernah Diajak Bicara Bentuk Koalisi

4. Pasca Ucapan Bubar 2030 Bisa Lebih Cepat, Gatot Prediksikan Indonesia 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo ()

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebelumnya pernah menyatakan jika Republik Indonesia sudah tidak ada lagi di tahun 2030.

Pernyataan Prabowo tersebut ia ungkapkan dalam acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang diunggah dalam akun resmi Gerindra, Senin (19/3/2018).

Dikabarkan pernyataan Prabowo tersebut hasil dari kutipan dalam sebuah karya fiksi berjudul 'Ghost Fleet' yang ditulis oleh Peter W Singer.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan ucapan Prabowo.

"Bahkan menurut saya bisa aja sebelum 2030. Apabila kesenjangan sosial semakin tinggi, kemiskinan semakin menjadi-jadi, kepastian hukum tidak ada, akhirnya masyarakat frustasi, terjadilah krisis ekonomi, krisis sosial bisa ajua itu semua terjadi (tergantung) bagaimana kita memandang ini.

Jadi, mari kita berpikiran positif bahwa itu adalah merupakan semacam warning untuk kita waspada bagi sesama anak bangsa, saling melihat indikasi-indikasi yang itu,"katanya.

Kini, melalui akun twitter pribadinya, @Nurmantyo_Gatot, dirinya mengunggah sebuah prediksi Indonesia di tahun 2050.

Menurut Gatot, Indonesia akan menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia karena mempunyai modal.

"Indonesia ekonomi nomor 5. Mengapa kita bisa? karena kita punya modal.

Simak selengkapnya:

Pasca Ucapan Bubar 2030 Bisa Lebih Cepat, Gatot Prediksikan Indonesia 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

5. Rizal Ramli: Saat Saya Jadi Ketua, Keuntungan Bulog Diambil oleh Rini Suwandi untuk Membeli Sukhoi

Rizal ramli dan Rini Soemarno
Rizal ramli dan Rini Soemarno ()

Pada tahun 2000 ketika Rini Soemarno atau yang biasa dikenal sebagai Rini Suwandi yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era pemerintahan Megawati Soekarnoputri, pernah menggunakan dana bulog untuk membeli pesawat Sukhoi.

Hal ini disampaikan oleh Mantan Menteri Keuangan sekaligus Mantan Ketua Bulog, Rizal Ramli (RR) melalui akun twitternya, @RamliRizal.

Menurutnya, pada tahun tersebut, Bulog memiliki keuntungan sebesar Rp 5 Triliun karena berhasil dalam stabilisasi harga beras.

"Waktu RR jadi Ketua Bulog tahun 2000 berhasil stabilkan harga beras dan naikkan keuntungan Bulog Rp 5 Trilliun.

Uang Bulog tsb “diambil” oleh Rini Suwandi, tanpa proses budgeter, utk membeli squadron pswr Shukoi yg pertama, yg penuh skandal dan patgulipat itu.

Diketahui sebelumnya, pada saat Pemerintahan Megawati, Indonesia sempat membeli pesawat tempur Sukhoi yang berasal dari Rusia.

Megawati menandatangani pembelian empat pesawat dan dua helikopter tempur buatan Rusia.

Jet tempur yang akan diboyong ke Tanah Air masing-masing jenis Sukhoi Su-27 Flanker, Sukhoi Su-30MK, dan helikopter perang jenis MI-35.

Pembelian pesawat ini mengandung kontroversi.

Simak selengkapnya. (TribunWow.com/Woro Seto)

Rizal Ramli: Saat Saya Jadi Ketua, Keuntungan Bulog Diambil oleh Rini Suwandi untuk Membeli Sukhoi

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rizal RamliRini SoemarnoFerdinand HutahaeanHanif Dhakiri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved