Jawaban Menaker Hanif Dhakiri ketika Ditanya 'Kami Butuh Pekerjaan, Kenapa Malah Prioritaskan TKA?'
Berbeda dengan temuan Ombudsman, Hanif Dhakiri menyebut jika secara regulatif TKA tanpa skill dilarang masuk ke Indonesia.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Yang artinya 2 juta per tahun.
Hanif menjelaskan jika pada tahun 2014, lapangan kerja sudah ada 2,8 juta, kemudian pada 2015 sekitar 2,6 juta, lalu 2,4 juta pada 2016, dan 2,6 juta pada tahun 2017.
Berdasarkan data tersebut, Hanif menegaskan jika pemerintahan Jokowi telah melampaui target.
Sementara itu, terkait pekerjaan, Hanif menerangkan jika ada masalah-masalah yang dialami oleh tenaga kerja Indonesia.
Terutama kesesuaian antara skill dan kebutuhan.
• Inilah Alasan Kenapa Film The Secret Raffi-Nagita Dicekal di Palopo, hingga Reaksi Pihak Bioskop
Hanif menerangkan jika angka pengangguran yang mencapai 7 juta lebih itu bukan hanya dikerenakan oleh tidak adanya lapangan kerja, tetapi juga karena ketidaksesuain itu tadi.
Menjawab kecemasan masyarakat soal TKA yang semakin mudah ke Indonesia, Hanif menegaskan jika yang dipermudah adalah prosedur atau izinnya.
Dengan masuknya TKA ke Indonesia, investasi di Indonesia juga diharapkan semakin tumbuh.
• Baca Puisi Karya Seorang Mahasiswa, Presiden Jokowi Langsung Disoraki, Aksinya Pun Menjadi Sorotan
Investasi ini dianggap penting untuk membuka semakin banyak lapangan kerja.
Hanif juga menjelaskan jika TKA yang tidak memiliki skill tidak bisa masuk ke Indonesia.
Termasuk regulasi mengenai penggunaan bahasa Indonesia.
Terkait temuan Ombudsman yang menyebutkan banyak TKA asing yang justru unskilled, seperti buruh, kuli, hingga sopir, Hanif menganggap itu hanya kasus.
• Sindir Pengkritik Jokowi, Rustam Ibrahim: Disodori Angka dan Data Mingkem karena Ketahuan Bohongnya