SBY: Saya Bukan Pemimpin yang Mudah Berjanji dan Obral Janji
Menurut SBY, semakin banyak seseorang berjanji, maka semakin banyak pula yang tak bisa dipenuhi.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
dan tentu saja coba carikan solusinya, lewat wakil2 Partai Demokrat di DPR RI, DPRD & saluran2 lain yg memungkinkan
#SilaturahmiSBYDgnNelayanPandeglang
#SBYTourDeBanten
Sementara itu, berikut postingan lain dari akun @RinduSBY yang mengunggah beberapa kunjungan SBY di Banten.
"Ribuan nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, mengeluhkan beratnya beban hidup yang tengah mereka alami kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Harapan mereka, Presiden RI ke-6 itu bisa menjadi penyambung lidah untuk mengetuk hati pemerintah supaya lebih peduli akan nasib mereka.
“Pak SBY, coba caranya gimana ini, harga sembako semakin mahal.
Beras mahal, minyak mahal, sayur mahal, daging mahal, gas LPG naik, listrik naik, aduh Pak gimana,” ujar Yati kepada SBY yang sedang melakukan lawatan dalam rangka Tour de Banten, Sabtu (21/4/2018).
Hal senada juga disampaikan Muhammad Tobi’i. Ia mengeluhkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik, tapi ketersediannya pun langka.
Rakyat miskin juga tidak mendapat insentif akan kenaikan itu.
“Zaman Pak SBY, BBM naik tapi stok selalu ada. Kami rakyat kecil juga dapat bantuan langsung tunai (BLT).
Tapi sekarang tidak. BBM naik kami menderita, jarang ke laut karena tak punya biaya,” ungkapnya.
• Tanggapi Omongan Ketum PPP, Fadli Zon: Duh Sungguh Dangkal Pemikirian Ini, Tentang Diri Sendiri?
Menurutnya, penghasilan nelayan tidak berimbang dengan biaya modal yang dikeluarkan.
Akibatnya, kemaren bisa melaut, hari ini terpaksa gantung jaring.
Kondisi itu membuat banyak nelayan yang terbelit utang kepada rentenir.
Nelayan lainnya, Untung Nuridin, menyalahkan kebijakan pemerintah yang menyebabkan kondisi seperti ini terjadi.
Pasalnya, banyak program permodalan yang dulu sangat membantu mereka, kini dihentikan begitu saja.