Dawet Unik Disajikan dengan Sambal, Harganya Cuma Rp 3.000, Gimana Ya Rasanya?
Ia menambahkan rajangan kubis, sejumput tauge, dan taburan seledri di atas dawet
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Tukilah, nenek tua dengan keriput dalam, warga Dusun Clapar 2, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Ia berdiri di balik meja di pinggir jalan di Dusun Clapar 1 sambil sibuk memenuhi sebuah mangkuk bakso dengan racikan cendol dawet, santan, dan air gula kelapa.
Tapi, tunggu dulu.
Racikan Tukilah belum selesai.
• 12 Manfaat Rutin Konsumsi Mentimun Bagi Tubuh, dari Mengurangi Berat Badan hingga Melawan Kanker
Ia masih menambahkannya dengan racikan lain.
Ia menambahkan rajangan kubis, sejumput tauge, dan taburan seledri di atas dawet berkuah santan campur gula merah.
Sentuhan terakhir, Tukilah menyendok sambal ke dalam mangkuk.
"Semene iki telung ewu (sebanyak ini Rp 3.000)," kata Tukilah.
Ia di situ menunggu dagangannya sepanjang Pesta Adat Nawu Sendang Sumber Rejo di Dusun Clapar.
"Dawet sambal namanya," kata Tukilah.
Ia sudah menjual penganan ini bertahun-tahun lamanya.
Di mana ada keramaian di sekitar Hargowilis, Tukilah selalu ada untuk jualan serupa.
• 7 Kuliner Kekinian yang Sedang Hits di Yogyakarta, dari Mie Ayam Pelangi hingga Bakso Hitam
Khususnya di sekitaran Clapar.