Tanggapi Gaya Pidato Jokowi, Andi Arief: Mulai Ngamuk, Hindari Emosi
Politisi Demokrat, Andi Arief menuliskan tanggapannya soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tampak saat itu Jokowi berorasi dengan suara lantang.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Politisi Demokrat, Andi Arief menuliskan tanggapannya soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @andiarief__, yang ia tuliskan pada Sabtu (7/4/2018).
Mulanya, Andie Arief mengunggah sebuah video pidato Jokowi yang disiarkan oleh sebuah televisi swasta.
Tampak Jokowi menanggapi pidato ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia bubar di tahun 2030.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030
"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.
• Fahri Hamzah Lapor ke Jokowi soal Kerusakan Kehidupan hingga Ferdinand Hutahaean Sebut Negara Kejam
Menanggapi hal itu, Jokowi yang mengenakan setelah jas hitam dengan dasi merah dipadukan kemeja putih memberikan sebuah orasi.
"Jangan malah bicara pesimis 2030 bubar, pemimpin itu harus memberikan optimisme pada rakyatnya, pemimpin itu harus memberikan semangat pada rakyatnya," ujar Presiden Jokowi dengan suara lantang dan mengacungkan jarinya keatas.
Tampak dalam video tersebut, para hadirin yang mendengarkan pidato Jokowi itu bersorak riuh.
Menanggapi video Jokowi itu, Andie Arief menuliskan tanggapannya.
Andi Arief menilai bahwa pidato Jokowi itu tampak begitu emosi.
Bahkan Andi Arief menyebut Jokowi seperti orang mengamuk.
"Kenapa mulai ngamuk-ngamuk pak presiden. Hindari emosi," cuitnya.
• Bela Tsamara Amany Usai Dihujat Media Rusia, Raja Juli Antoni: Mengkritik Bukan Berarti Benci