Fahri Hamzah: Sampai Kapan KPK Sanggup Sembunyikan Kebusukan
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah emmberi komentar usai mengunggah sebuah video pengakuan Direktur Penyidikan KPK Brigen Aris Budiman.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah emmberi komentar usai mengunggah sebuah video pengakuan Direktur Penyidikan KPK Brigen Aris Budiman.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitternya @Fahrihamzah yang diunggah pada Sabtu (7/4/2018).
Dalam video tersebut, Aris Budiman tiba-tiba mengungkapkan kekesalannya kepada sejumlah pihak di internal KPK.
Aris kesal lantaran dianggap sebagai kuda troya di internal lembaga tersebut.
"Di dalam KPK dikembangkan seolah-olah saya ini seperti kuda troya.Saya katakan bahwa saya adalah kuda troya bagi oknum-oknum yang manfaatkan kesucian KPK untuk kepentingan pribadi," ujar Aris saat ditemui di Gedung KPK Jakarta, Jumat (6/4/2018).
• Jokowi Sebut SDA tak Jamin Rakyat Sejahtera, Ratna Sarumpaet: Memalukan, Presiden Dibiarkan Bersalah
Menurut Aris, sebelumnya dia mengajukan mantan penyidik KPK yang sudah kembali ke institusi Polri agar bekerja kembali di KPK.
Aris menilai, penyidik tersebut memiliki kemampuan yang baik.
Pemberitahuan mengenai penerimaan pegawai itu disampaikan melalui surat elektronik pada Jumat pagi.
Meski demikian, menurut Aris, langkahnya untuk mendatangkan kembali penyidik lama itu tidak diperkenankan oleh sebagian pihak di internal KPK.
• Pidato Jokowi Disebut Tiru Gaya Prabowo saat Tanggapi Indonesia Bubar 2030
Aris mengatakan, pihak-pihak yang tidak sependapat dengannya malah menuduh dia sebagai musuh di dalam KPK.
Dia kemudian membalas surat elektronik yang dikirimkan untuk internal KPK itu.
"Saya balas e-mail itu. Saya katakan bahwa saya adalah kuda troya bagi oknum yang manfaatkan kesucian KPK untuk kepentingan pribadi," kata Aris.
Padahal, menurut Aris, tidak semua penyidik mempunyai integritas dan kemampuan yang baik.
Aris mencontohkan, penyidik yang awalnya menangani kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
"Saya masuk 16 September 2015, perkara sudah berjalan dua tahun.Pak Pardi yang tadi baru dilantik, berulang kali kami gelar (gelar perkara), tapi itu tidak jalan," kata Aris.
• Diminta Tanggapi Pernyataan TGB soal Bantuan Menteri Susi di Aksi 411, Mahfud MD: Nggak Penting
Menurut Aris, saat itu Pelaksana Tugas Direktur Penuntutan Supardi meminta kepadanya untuk memasukkan beberapa jaksa penuntut dalam tim penyidik kasus e-KTP.
Hasilnya, menurut Aris, penanganan kasus e-KTP terus berkembang hingga saat ini.
Aris mengatakan, saat komposisi penyidik diubah, ada beberapa pertanyaan yang muncul. Pertama, jaksa peneliti menilai bahwa penanganan hanya berfokus pada pelaksanaan proyek e-KTP. Akan tetapi, tidak pernah masuk pada perencanaan proyek.
Kedua, menurut Aris, Johannes Marliem dari perusahaan Biomorf tidak pernah diperiksa.
Selain itu, kantor Biomorf juga tidak pernah digeledah. "Anda bisa cek, ini ucapan saya bisa berisiko hukum bagi saya," kata Aris.
Menurut Aris, karakter setiap penyidik seharusnya sama dalam menangani perkara.
• Jokowi Mengaku Diwarisi Utang Rp 2.700 T, Demokrat: Saya Tantang Pemerintah Buka Data Utang Negara
Ia mengatakan, penggeledahan seharusnya dilakukan. Bahkan, menurut Aris, dalam perkara lain, penggeledahan dilakukan hanya berselang 2 jam setelah gelar perkara dilakukan.
"Kantor Polri, penegak hukum saja digeledah. Kenapa satu lembaga ini tidak digeledah? Ada apa? Itu pertanyaan-pertanyaan bagi saya semuanya," kata Aris.
Menaggapi keterangan Aris Budiman itu, Fahri Hamzah memberikan komentar soal KPK yang kerap membunyikan kebusukan.
"Banyak orang kaget dengan keterangan Brigjen #ArisBudiman tentang KPK Sampai kapan @KPK_RI sanggup sembunyikan kebusukan?," tulisnya.
• Beri Dua Syarat dan Mengaku Akan Optimis dengan Indonesia, Cuitan Fadli Zon Mendadak Jadi Sorotan
Netizen yang melihat cuitan itu sontak meninggalkan komentar:
@KETUTROFIS: bung hati hati, jgn jgn itu sengaja memancing reaksimu....jangan mau dimanfaatkan bung
@Suntinodoly: Kita dukung kpk yang siap menyidik SETIAP temuan BPK
@Gombalngehe: bang tolonglah makin rusak KPK itu makin kesini, penyidiknya udah gerah itu tahun2 yang lalu penyidik itu independen, gak terpengaruh sama sekali dengan pimpinan dan komisioner KPK. (TribunWow.com/Woro Seto)
• Tanggapi Gaya Pidato Jokowi, Andi Arief: Mulai Ngamuk, Hindari Emosi