Soal Muslihat Bisnis Umrah, Arteria Dahlan: Saya Geram Dengar Orang Kemenag Salahkan Jemaah
Menurut Arteria Dahlan, saat itu pihak kementerian agama menjanjikan First Travel adalah kasus terakhir, tapi nyatanya?
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Arteria Dahlan menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube Najwa Shihab yang diunggah pada Rabu (4/4/42018), tema yang dibahas adalah soal penipuan bisnis umrah yang marak terjadi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Arteria Dahlan yang beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan, karena berkata kasar soal Kementerian Agama, memberikan penjelasan.
Arteria Dahlan mengaku jika saat dirinya di Komisi VIII, ia mendengar ada orang dari Kementerian Agama yang menyalahkan jemaah karena tergiur harga murah.
• Disinggung soal Ramalan dengan Data Usang, Mahfud MD: yang Langsung Pakai Ya Bodoh Juga
"Saat saya di Komisi VIII, saya mendengar statemen orang Kementerian Agama yang menyalahkan jemaah karena tergiur harga murah.
Ini membuat geram.
Dalam rapat di DPR beberapa waktu lalu, saya sudah berusaha sopan, berusaha santun, tapi saya terlalu geram untuk menahan kata-kata itu," kata Arteria Dahlan.
Arteria menyebutkan jika keinginan para korban bukanlah hukuman penjara bagi pelaku, melainkan berangkat umrah.
• Ruhut Sitompul: Dokter Terawan Dipecat Apa IDI Gak Tahu Sekarang Politisi Stress hingga Bisa Stroke?
Pernyataan Arteria Dahlan langsung ditanggapi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menurutnya, kasus ini harus dilihat secara komprehenshif.
Mengibaratkan fenomena gunung es, Lukman menyatakan selain umrah ini menjadi urusan rakyat, juga memang karena adanya masalah regulasi yang menjadi persoalan.
"Kasus ini harus kita lihat secara komprehensif, ini seperti fenomena gunung es.
Umrah ini kan urusan masyarakat, namun memang masalah regulasi menjadi persoalan," kata Lukman.
• Ratna Sarumpaet: Kepolisian Sudah Buat Pernyataan Kalau Saya Tidak Bersalah
Sementara itu, pihak YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) mengungkapkan jika masalah ini harus diselesaikan dari hulu dan hilir.
Pemerintah yang terlalu gampang memberikan izin, sementara seleksi dan kriterianya tak jelas juga menjadi persoalan.
Menurutnya, bisnis ini mempunyai pasar yang menggiurkan, sehingga harus dicermati.
Lantaran sangat mungkin ada pihak-pihak yang ingin meraup untung semata.
Sedangkan terkait kasus travel umrah bermasalah, pihak kepolisian melihat jika modus yang dilakukan oleh peerusahaan adalah harga murah.
• Rustam Ibrahim: Setuju Pak Jonan, Ganti Saja Direksi Pertamina Kalau Premiun Masih Langka
Bekisar Rp 14-15 juta dengan kedok harga promosi.
Tak hanya itu, mereka juga mengundang pihak-pihak yang bisa membantu promosi mereka.
"Ketika kita sidik kasus First travel, dana yang ada dalam rekening perusahaan sangat menyedihkan,
hanya ditemukan uang Rp 1 juta," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes R.Z. Panca Putra.
Hal itu kemudian menjadi pertanyaan bagi pihak kepolisian.
Panca menyebut ada selisih biaya yang tak sedikit dari harga umrah aslinya.
• Tanggapi Omongan Tsamara Amany, Ferdinand Hutahaean: Jangan Banyak Komen, Kasian Nanti Diolok-olok
Sehingga untuk menutupi beban biaya, biaya yang sudah dikumpulkan oleh jemaah yang nanti berangkat, digunakan untuk jemaah yang harus segera berangkat.
"Jualan umrah murah jadi beban perusahaan tersebut hingga perusahaan gagal memberangkatkan.
Nasib jemaah yg belum berangkat tergantung pendaftar jemaah baru," kata Panca.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Fadli Zon Potong Omongan Mahfud MD hingga Adian Napitupulu PDIP Sebut Prabowo Panik karena Usia