Tak Terima Gerakan Inisiasinya Disebut Provokatif, Tanggapan Mardani Ali Sera Jadi Sorotan
Sudah lama Sekjen PKS, Mardani Ali Sera mencanangkan Gerakan 2019 Ganti Presiden. Gerakan ini pertama kali ia luncurkan dalam akun Twitter pribadinya.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Kepemimpinan yg mengedepankan aspek keimanan & ketakwaan serta kedaulatan, kemandirian dan keadilan sosial dalam memimpin dan mengelola bangsa ini.
HEBOH! Trending! Perseteruan Lucinta Luna dengan Nikita Mirzani Terekam Kamera
Lalu apa esensi Gerakan #2019GantiPresiden ?
Ada tiga: Pertama: wake up call bagi semua anak bangsa. Umat Islam khususnya dan para ulamanya lebih khusus lagi, bahwa Pemilu 2019 sudah diambang mata.
Pencoblosan pada hari Rabu, 17 April 2019 antara jam 07.00 - 13.00 sangat penting dan fundamental menentukan nasib bangsa. Karena kita memilih pemimpin nasional baik legislatif ataupun eksekutif.
Khusus untuk Pilpres sekarang menjadi lebih utama lagi karena berbarengan dengan Indonesia mendapat kesempatan emas (golden opportunity) dalam bentuk bonus demografi yang tidak terjadi dalam beberapa abad ke depan.
Dan adagium almost everything rise and fall on leadership selalu berlaku. Hampir segalanya naik dan turun karena kepemimpinan.
Apakah Indonesia akan jadi negera yang bersinar/terbit atau menjadi negara gagal/tenggalam tergantung siapa Presidennya di 2019.
Kedua: walau pencoblosannya di April 2019, pendaftarannya dilaksanakan pada 4-10 Agustus 2018.
Tidak sampai lima bulan ke depan kita sudah punya pasangan Capres/Cawapres. Dan ini proses yang penuh persyaratan, penuh perhitungan serta penuh resiko.
Makin awal menyiapkan diri makin rapi dan sedikit keburukan yang kita dapat.
Syarat 20% kursi hasil Pileg 2014 lalu, siapa calon yang dapat memenangkan dengan komposisi seperti apa (sipil militer, jawa-luar jawa hingga nasionalis-keummatan) perlu dibahas, dikaji & simulasi.
Dan itu akan sangat baik dilakukan jika tidak hanya domain partai atau ormas.
Tapi partisipasi dari semua sangat menajamkan dan menguatkan kesimpulan kita.
Karena itu, di poin dua ini sifat gerakan ini lintas partai, lintas ormas, lintas suku, lintas agama.
Siapapun warga Indonesia yang ingin kepemimpinan lebih baik di 2019 monggo bersatu.