Breaking News:

Ini Alasan Mengapa Setiap Orang Membutuhkan Waktu untuk Sendiri dan Menyepi

Dunia semakin lama semakin bising. Riuh rendah itu bukan hanya berasal dari suara kendaraan atau musik, tapi juga aktivitas kita di dunia maya.

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Shutterstock
Ilustrasi. 

TRIBUNWOW.COM - Dunia semakin lama semakin bising. Riuh rendah itu bukan hanya berasal dari suara kendaraan atau musik, tapi juga aktivitas kita di dunia maya.

Tanpa disadari, kebisingan itu berdampak bagi kesehatan fisik dan psikologis.

Salah satu pemicunya adalah peningkatan hormon kortisol dan adrenalin yang dalam jangka panjang menimbulkan peradangan dan merusak organ.

Para ilmuwan menyebut, tingkat perilaku manusia yang dipicu oleh polusi kebisingan, misalnya pengendara yang tidak sabar, terus meningkat.

Ditambah lagi setiap hari kita juga disibukkan dengan ratusan email dan update dari media sosial, yang menambah level kebisingan mental dan stres fisik.

Menurut Bart Kosko, Ph.D, hiruk pikuk suara dan stimulasi mental secara nonstop yang kita alami setiap hari memicu kondisi terbangun, seperti respon lawan atau tinggalkan saat kita terancam, yang dalam jangka panjang merusak kesehatan organ dalam.

BACA: Apa yang Harus Kita Lakukan Agar Bisa Menenangkan Diri saat Kita Kerap Overthinking?

"Penelitian menunjukkan polusi suara adalah ancaman terbesar kedua setelah polusi udara. Kondisi ini terkait dengan kanker, penyakit jantung, dan depresi," kata Kosko, profesor yang banyak meneliti dampak kebisingan pada tubuh dan lingkungan.

Ia menambahkan, manusia modern juga punya kebiasaan "ngemil informasi", yaitu mengonsumsi informasi online selama periode singkat beberapa kali dalam sehari.

"Ngemil informasi ini membuat kita susah fokus. Kita juga tidak bisa hadir secara utuh dalam sebuah momen karena kita teralihkan oleh ponsel dan tablet di sekitar kita," kata Kosko.

Meditasi dan hening

Terlalu banyak data bisa menyebabkan kelelahan yang tidak disadari.

Tapi, akibat paling nyata adalah menurunnya kemampuan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Untuk mengatasi kelelahan mental tersebut, Kosko merekomendasikan untuk puasa internet, media sosial, dan juga televisi, secara berkala.

Ilustrasi
Ilustrasi (Pop Sugar)


Sebagian orang sudah melakukannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
StresMedia Sosial
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved