Breaking News:

Beberkan Data, Fadli Zon Sebut Pernyataan Basa-basi Jokowi soal Australia-ASEAN Perlu Dipertanyakan

Menurut Fadli Zon, tidak seharusnya Presiden Jokowi berkampanye untuk membela kepentingan negara lain di ASEAN.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
INSTAGRAM
Jokowi dan Fadli Zon 

Tentu saja, hari ini orang hanya bisa melakukan proteksi non-tarif untuk melindungi pasar dan industri dalam negerinya.

Itu yg tak banyak dilakukan pemerintah Indonesia.

Menurut data INDEF tahun 2017, kita hanya memiliki hambatan nontarif sebanyak 272 poin. Padahal, Malaysia dan Thailand saja, masing-masing punya hambatan nontarif sebanyak 313 poin dan 990 poin.

Kecilnya jumlah hambatan nontarif di Indonesia menunjukkan buruknya komitmen kita dlm melindungi industri dan pasar dalam negeri.
Pemerintah seharusnya serius melindungi pasar dan industri dalam negeri, krn itu mewakili kepentingan nasional kita.

Pemerintah kita mestinya memahami bhw tidak pernah ada perdagangan bebas yg benar-benar bebas.

Setiap negara pasti punya hambatan nontarif demi melindungi kepentingan nasionalnya.

Itu sebabnya jor-joran membuka pasar domestik untuk orang luar bukanlah keputusan yg cerdas.

Lahirnya regulasi impor yg dikeluarkn Vietnam melalui Decree No. 116/2017/ND-CP ttg Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly & Import of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services mrpkn cara Vietnam melindungi industri otomotifnya.

Demi kepentingan nasionalnya mereka mmg harus merilis aturan semacam itu.

Tapi, dari sisi kepentingan Indonesia, kebijakan itu perlu kita protes.

Kebijakan Vietnam tsb berpotensi mmbuat ekspor mobil kita ke Vietnam terancam terhenti. Potensi ekspor yg hilang diperkirakan US$85 juta sejak Des 2017 hingga Maret 2018 ini.
Padahal, sebelum ini Vietnam mrpkn pasar ekspor otomotif yg sangat menjanjikan bagi Indonesia.

Kasus hambatan nontarif ekspor mobil ke Vietnam ini sebenarnya bisa dijadikan catatan bagi pemerintah kita, bahwa sekali lagi tidak ada perdagangan bebas yg benar-benar bebas.

Meminjam Joan Robinson, guru besar ekonomi Universitas Cambridge, ‘the very nature of economics is rooted in nationalism’.

Jadi, semua urusan dagang sebenarnya berpangkal pada kepentingan nasional tiap-tiap negara.

Jadi, drpd berbasa-basi mengajak Australia masuk mnjd anggota ASEAN, sy sebenarnya sgt ingin mendengar Presiden melontarkan pernyataan bhw Indonesia akan keluar dari ASEAN jika kepentingan dagang Indonesia dihambat oleh negara-negara ASEAN lain.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fadli ZonPresiden Joko Widodo (Jokowi)ASEANAustralia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved