Breaking News:

Tinggal dalam Caravan di Atas Tanah Sendiri, Pria Tua Justru Ditenda 500 Ribu Per Hari oleh Pemkot

Seorang pria didenda sekitar Rp 573 ribu setiap hari oleh dewan kota karena tinggal di sebuah caravan di atas tanah miliknya sendiri.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
ABC Goldfields-Esperance
Pria tinggal di caravan 

Hakim Sandra De Maio mengatakan, meski keadaan Gopel sulit, dia jelas-jelas melanggar undang-undang tersebut.

"Gopel sedang dalam situasi yang sangat disesali dimana dia tinggal di lahan miliknya sendiri, tapi dalam keadaan yang tidak sesuai dengan aturan," kata Hakim Sandra De Maio.

Dengan Gopel mewakili dirinya sendiri, Hakim Sandra De Maio berulang kali menghentikan jalannya sidang untuk menjelaskan aspek proses persidangan kepada pria berusia 58 tahun tersebut.

"Saya menghargai alasan Anda untuk hidup seperti yang Anda jalani," kata Hakim Sandra.

"Anda ingin tinggal di tanah milik Anda sendiri, tapi faktanya kita semua harus mematuhi peraturan yang dirancang untuk menjamin kesehatan dan keselamatan tetangga kita," imbuhnya.

Dia mengatakan bahwa hukuman tersebut mencerminkan kemampuan Gopel yang terbatas untuk membayar denda yang besar, dengan paling besar dalam dua minggu memperoleh $ 550 untuk membayar tarif dan hutang-hutang yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sementara itu, pengacara dari pihak pemerintah kota praja, Andrew Wadham mengatakan bahwa dewan hanya ingin properti Gopel sesuai dengan standar dan tidak untuk mengusirnya.

"Akhirnya, ini bukan tentang menendang Gopel dari propertinya, ini tentang bagaimana memenuhi aturan," kata Wadham.

"Tidak ada perintah yang dijatuhkan hakim yang bisa memaksa Tuan Gopel keluar dari tanah miliknya," imbuhnya.

Wadham menambahkan bahwa dewan kota tidak dapat membuat pengecualian terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan dalam kasus manapun.

Populer: 5 Zodiak Ini Dikenal Bisa Membaca Orang Lho! Hati-hati dengan Aquarius dan Pisces

Saksi kunci bagi dewan kota, seorang petugas lingkungan, David Hadden, mengatakan bahwa dewan tersebut pertama kali menghubungi Gopel pada tahun 2015 setelah mendapat keluhan dari penduduk Menzies.

Di bawah pertanyaan dari pengacara kota praja, Andrew Wadham, David Hadden mengatakan bahwa dia telah melakukan banyak kunjungan ke properti Gopel untuk menjelaskan langkah-langkah yang harus diambilnya agar memenuhi peraturan.

"Kami sudah melakukan inspeksi sebanyak 12 kali selama periode tersebut," kata Hadden.

"Dia meyakini tidak ada orang yang bisa mengatur apa yang dia lakukan di lahan miliknya sendiri," imbuh Hadden.

Hadden juga telah mengatakan bahwa dia telah berulang kali menjelaskan potensi hukuman yang dihadapi Gopel jika dia tidak mematuhi peraturan dewan tersebut.

Gopel mengatakan bahwa dia berencana memasang tangki septik.

Namun dia tidak berniat untuk menghubungkannya dengan saluran air utama, karena dia tidak ingin dipaksa membayar tagihan. (*)

Tags:
AustraliaCaravanHukum
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved