Fakta-fakta Longsor Jawa Barat: 2 Meninggal Dunia dan Ramalan BMKG Bandung
Longsor Kampung Bonjot RT 3/11, Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta, menewaskan dua orang warga, atas nama Puja (14) dan Damah (40).
Editor: Fachri Sakti Nugroho
"Saat kejadian Pak Kuswandi itu sudah pergi sejak pagi hari karena menjadi juru parkir di Bandung. Puja juga ditemukan dalam keadaan sedang memakai baju sekolah, sepertinya mau berangkat sekolah," katanya.
Potensi bencana masih tinggi
Prakirawan BMKG Bandung, Yuni Yulianti, mengatakan, potensi bencana hidrometeorologi di Bandung dan sekitarnya masih tinggi.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, atau angin.
Kekeringan, banjir, badai, longsor, angin puyuh, topan, angin puting beliung, adalah beberapa contoh bencana hidrometeorologi.
"Masih (tinggi), potensi banjir masih tinggi, begitu pula potensi longsor atau pergerakan tanah sehingga masyarakat diimbau untuk waspada terkait curah hujan tinggi di wilayah Bandung dan Jawa barat," ujar Yuni kepada Tribun Jabar melalui pesan instan, Senin (5/3/2018).
Populer: Mbah Mijan Sebut Bencana yang Ada di Indonesia Akibat Kesalahan Jokowi
Awan cumulonimbus
Bulan Maret, lanjutnya, merupakan puncak musim hujan untuk Kota Bandung dan sekitarnya.
Untuk hari ini, Yuni pun mengatakan, secara umum, kelembapan udara mendukung untuk pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus.
Berdasarkan NWP parameter curah hujan, lanjutnya, ada indikasi hujan ringan skala lokal di wilayah Bandung dan sekitarnya pada sore dan dini hari.
Maret puncak musim penghujan
Terpisah, Prakirawan BMKG Bandung, Jadi Hendarmin, pernah mengatakan, hujan masih berpotensi turun lebih intens selama ke beberapa hari ke depan.
Hal tersebut disebabkan terjadi karena sejumlah faktor.
Jika melihat dari persistensi cuaca harian pada saat ini, ujarnya, kecenderungannya hujan akan turun pada siang menjelang sore hari.