2018 Baru 2 Bulan, BNPB Sebut Sudah 513 Bencana Menimpa di Indonesia, Berikut Rincian Lengkapnya!
BNPB menghimbau agar masyarakat tak lengah dan terus waspada terhadap berbagai potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Ketika musim hujan tiba, bencana longsor kerap terjadi.
Menurut Sutopo, longsor yang terjadi sering kali kecil, namun karena di bawahnya ada rumah, jadi ada korban jiwa.
Sutopo mengatakan jika bencana longsor penuh dengan ketidakpastian.
Hal tersebut lantaran sulit dideteksi dan diprediksi secara pasti kapan terjadinya.
Menurutnya, meski tanah sudah bergerak, merekah hingga lebar mencapai 50 cm dengan panjang ratusan meter, namun tidak segera terjadi longsor.
Masyarakat yang pada awalnya mengungsi, namun karena longsor tidak segera terjadi, bahkan hingga berbulan-bulan akhirnya masyarajat memutuskan kembali ke rumah untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
Sutopo juga menyebutkan jika daerah rawan banjir makin meluas.
Baca berita ini: Jokowi Sebut tak Mudah, Ternyata Seperti Ini Pendistribusian BBM di Pelosok Kaltim, Simak Videonya!
Daerah yang semula tidak pernah terjadi banjir tiba-tiba terjadi banjir besar.
Menurutnya, pengaruh antropogenik atau ulah manusia lebih dominan daripada faktor alam sebagai penyebab banjir.
Selain itu, banjir juga disebabkan oleh tingginya laju kerusakan hutan, lahan kritis, kerusakan lingkungan, degradasi sungai, lemahnya implementasi tata ruang, masih rendahnya budaya sadar bencana dan lainnya telah menyebabkan kerentanan semakin meningkat.
Sutopo mengatakan perlu upaya keras untuk memulihkan kembali kualitas lingkungan.
Pengurangan risiko bencana harus menjadi investasi pembangunan dan bagian dari kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Sayangnya pengurangan risiko bencana masih terpinggirkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mengingat banyak bencana yang terjadi, BNPB menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana, baik puting beliung, banjir, dan longsor.