Perjuangan Petani Cacat Bekerja Keras Demi Keluarganya, Kisah Suksesnya Sangat Menginspirasi
Bekerja di sawah dianggap sebagai pekerjaan yang sulit karena membutuhkan perawatan yang tinggi dan pengawasan yang sering.
Penulis: Wulan Kurnia Putri
Editor: Wulan Kurnia Putri
Dengan bantuan tongkat, Li Jiewen belajar berjalan.
Ia bisa mencuci pakaian sendiri, memasak dan pergi ke sekolah.

"Saya adalah seorang pria dengan cacat tubuh, yang tidak bisa bergerak seperti orang normal lainnya tapi bukan berarti saya tidak bisa pergi ke sekolah dan belajar seperti orang lain," kata Li Jiewen.
Li Jiewen juga sangat bangga dengan tekadnya dalam belajar dan mendapatkan banyak pengetahuan.
BACA: Zaskia Sungkar Menangis Ceritakan soal Irwansyah hingga Aktivis Anti Narkoba Ditangkap Lantaran Sabu
Setelah lulus dari bangku skeolah dasar, Li Jiewen tak bisa melanjutkan pendidikan tingkat menengah karena lokasi yang jauh dari rumahnya.
Sehingga Li Jiewen hanya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar.

Pada tahun 1991, kedua kaki Li Jiewen harus diamputasi untuk mencegah virus menyebar ke bagian tubuh yang lainnya.
Sebelumnya, ia mengandalkan bangku untuk membantunya bergerak.
BACA: Pengantin Bisa Dicicipi Secara Langsung hingga Perubahan Wanita Tergemuk di Dunia Bikin Pangling
Setelah dioperasi, ia membuat sebuah kruk kayu, sehingga ia bisa lebih bebas bergerak.
Saat usia Li Jiewen 26 tahun, ia menikah.

Karena memiki tanggung jawab yang lebih besar, Li Jiewen menukar kruk kayunya dengan sepasang kruk baja yang lebih bagus.
"Saya bisa melakukan semua hal yang dilakukan orang normal lainnya tapi dengan kecepatan lebih lambat" katanya.
BACA: Hotman Paris Gebrak Meja soal Kasus Tanah di Bali hingga Tersebar Percakapan WhatsApp Menteri Susi