Simak 4 Partai Politik Baru yang Lolos Pemilu 2019 Ini
Di antara 14 partai politik yang lolos, empat di antaranya merupakan pendatang baru di kancah politik
Editor: Kurnia Aji Setyawan
Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan, tekad mereka bukan sekadar lolos jadi peserta Pemilu, tapi jadi pemenang pada 2019 mendatang.
"Maka lolos verifikasi itu bukan sebuah isu, bukan sebuah konsentrasi utama, tapi bagaimana memenangkan pertarungan politik di 2019 bagi partai Perindo adalah sebuah keharusan," kata Rofiq.
Menuju Pemilihan Legislatif, Perindo akan merekrut kader yang sesuai dengan aspirasi rakyat.
Rofiq mengatakan, kader tersebut harus punya kompetensi dan banyak kelebihan dalam berbagai hal, selain tingkat kepercayaan publik yang tinggi dan moral yang baik.
Banyak strategi yang akan dilakukan Perindo untuk mewujudkan impiannya, namun, Rofiq enggan mengungkapnya terlebih dahulu.
"Yang ingin saya pastikan bahwa Perindo sudah berjuang selama 3,5 tahun lebih untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa kami adalah bagian dari harapan rakyat," kata Rofiq.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Berangkat dari kekecewaan dengan politik oleh partai-partai senior, PSI menawarkan gaya baru dalam berpolitik. Partai tersebut lebih menyasar anak muda dan perempuan yang selama ini dianggap kurang terwakili kepentingannya.
Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka mengatakan, gaya berpolitik lama sudah sangat mengkhawatirkan ketika banyak operasi tangkap tangan hingga pengesahan UU MD3 yang membuat DPR antikritik.
"Hal inilah yang sangat membutuhkan lebih banyak generasi baru di dunia politik untuk duduk di kursi anggota dewan yang benar-benar mewakili masyarakat dan bekerja untuk masyarakat," kata Isyana.
PSI memiliki angka keterwakilan perempuan paling tinggi di antara partai lainnya, yakni 66,6 persen.
Isyana mengatakan, partainya mendorong lebih banyak lagi partisipasi perempuan dalam berpolitik, sebab, angka keterwakilan perempuan di parlemen kian menyusut dari periode ke periode.
Dengan demikian, hak-hak perempuan tidak secara maksimal diperjuangkan di DPR.
"Keterwakilan perempuan akan bisa lebih banyak memperjuangkan kepentingan perempuan jika diperjuangkan oleh kaum perempuan sendiri," kata Isyana.
Isyana mengatakan, partainya tidak sembarangan memilih kader untuk maju menjadi calon anggota legislatif.