Fahri Hamzah Ngaku Ngeri Mendengar Peryantaan Wakil Ketua KPK soal Korupsi
Menganalogikan dengan sebuah pesawat terbang dan industri penerbangan, Fahri Hamzah memberikan analisis terkakit korupsi di Indonesia.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah turut angkat bicara terkait pernyataan Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Syarif soal korupsi di Indonesia.
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu (14/2/2018).
Menurut Fahri Hamzah, dirinya merasa ngeri mendengar pernyataan Laode Syarif yang menyampaikan bahwa tidak ada masalah sistem dalam korupsi di Indonesia.
Selain itu, Fahri Hamzah juga mengatakan jika menurut Laode Syarif, permasalahan korupsi hanyalah soal moral.
Berikut ini sederet postingan Fahri Hamzah terkait hal tersebut.
Baca berita ini: Ruhut Sitompul Ditagih Janji Potong Kuping, Cak Lontong Ngaku Tahu Alasan Kenapa tak Terealisasi
@Fahrihamzah: Jika sebuah mesin pesawat terbang mengalami kecelakaan maka segera setelah itu akan dilakukan investigasi menyeluruh.
Tentang apa sebab terjadi kecelakaan dari seluruh aspeknya.
Ini soal mesin kah atau human error kah? #AuditNegara.
@Fahrihamzah: Tim bekerja untuk melacak secara detail kejadian.
Perusahaan pembuat pesawat juga turun dan semua diteliti termasuk teknologi sampai detail sekali.
Viral! Anak Ditegur, Orang Tua Siswa di Lolak Hantam Ibu Kepala Sekolah dengan Meja Kaca, Begini Faktanya
Latar pilot dilacak serta percakapan dalam kotak hitam diungkap.
Lalu diambil kesimpulan. #AuditNegara.
@Fahrihamzah: Kesimpulan2 yang terakumulasi digunakan untuk memperbaiki operasi ke depan.
Hal ini membuat penerbangan pesawat terbang menjadi moda transportasi paling aman di dunia.
Jarang sekali terdengar adanya kecelakaan. #AuditNegara.
Baca berita ini: Spesifikasi Lengkap hingga Harga Xiaomi Redmi Note 5 Pro yang Perlu kamu Ketahui Sebelum Membelinya
@Fahrihamzah: Itu metafora yang saya ingin sampaikan bahwa operasi sebuah negara juga bisa diumpamakan seperti industri Penerbangan.
Ada mesin birokrasinya, ada manusianya dan tata cara kerja yang disepakati. #AuditNegara.
@Fahrihamzah: Negara dan lembaga2 yang ada di dalamnya terdiri dari elemen2 yang kompleks tetapi tradisi bernegara lebih tua daripada tradisi industri pesawat terbang.
Karena nya pengalaman melakukan #AuditNegara jauh lebih banyak.
Baca ini: Fadli Zon: Langkah Bawaslu untuk Mengkontrol Materi Ceramah Agama Sangat Keliru
@Fahrihamzah: Seperti pesawat, Jika ada kecelakaaan dalam negara semisalnya #Korupsi maka negara telah lama melakukan investigasi dan menemukan apa sebabnya.
#AuditNegara telah menemukan apa sebab korupsi dan bagaimana cara mengatasinya.
@Fahrihamzah: Tradisi itulah yang melahirkan negara2 besar dan bahkan tradisi itu juga yang mengajarkan kepada kita kapan negara itu menjadi besar dan menguat serta kapan suatu negara dan imperium menjadi rapuh dan jatuh.
Baca: Ridwan Kamil: Gak Perlu Kartu-kartuan Naik Bus di Bandung Cukup Tempel HP, Netter: Kayak di Korea
@Fahrihamzah: Tapi hari ini, ada sebuah negara setelah lebih 72 tahun merdeka tapi belum tahu.
Adanya menyelesaikan kecelakaan bernama #Korupsi .
Semua orang frustrasi dan bahkan menyimpulkan ini Gak bisa diperbaiki.
coba bayangkan! #AuditNegara.
@Fahrihamzah: Saya lebih ngeri tadi setelah mendengar pernyataan wakil ketua @KPK_RI Laode Syarif yang menyampaikan bahwa tidak ada masalah sistem dalam #Korupsi di Indonesia dan ini semua masalah moral dan meminta semua orang bertobat. #AuditNegara.
Baca berita ini Pemprov DKI Jakarta Permudah Izin Usaha, Hotman Paris: Usul Saya kepada Sandiaga Uno Didengarkan
@Fahrihamzah: Saya ingin sampai di sini dulu untuk membiarkan kita memikirkannya secara baik.
Sebab Jangan2 kita memang tidak punya jalan keluar.
Karena yang dipaksakan bukan #AuditNegara tapi semacam fiksi dan jurnalisme. (*)
Baca juga: Ketika Cak Imin Stand Up Comedy Politikus Zaman Now, Sebut Modal Dengkul Amien Rais untuk Gusdur
Viral! Takut Ditilang, Anak Perempuan Ini Menjatuhkan Diri dan Pura-pura Pingsan, Polisi: Kayak di Internet