Akses Pintu Masuk M1 Bandara Soetta Sulit hingga Pemalakan, Netter Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi
Tak hanya kirim surat terbuka, netter juga membuat petisi agar pagar pengahalang di pintu masuk disingkirkan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Saat ini linimasa sedang dihebohkan dengan pengakuan salah seorang netter yang menyatakan dipalak oleh preman-preman di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.
Pantauan TribunWow.com, netter dengan akun Instagram @adityawild mengunggah pengalamannya dan mengirimi Presiden Jokowi surat terbuka terkait hal tersebut.
Ia mengaku apabila akses pintu masuk M1 semakin dipersulit.
Diketahui, sejak tahun 2014, pintu akses Bandar Udara Soekarno-Hatta ditutup untuk menunjang jalur Kereta Api Bandara.
Penutupan akses M1 bandara ternyata disebut-sebut menjadi ruang bagi para preman sekitar untuk meraup penghasilan dengan memanfaatkan masyarakat pengendara motor.
Baca berita ini: Ketika Cak Imin Stand Up Comedy Politikus Zaman Now, Sebut Modal Dengkul Amien Rais untuk Gusdur
Akibat tertutupnya jalur itu, pengendara motor yang akan menuju bandara dialihkan melewati perimeter selatan dari Tangerang.
Rute yang harusnya bisa ditempuh sekitar 10 menit pun kini menjadi 30-40 menit.
Untuk pengendara yang tak ingin memutar, ada orang-orang yang dianggap preman liar yang akan membantu mereka agar dapat ke bandara tanpa harus memutar.
Tak gratis, motor yang ingin lewat harus diangkat dan preman tersebut mematok tarif Rp 10.000 per motor.
Berikut ini isi surat terbuka Aditya untuk Jokowi.
Baca: Ruhut Sitompul Mengaku tak Betah Jadi Anggota DPR, Cak Lontong Beri Komentar Keras, Netter: Mak Jleb
"Yth. Bapak @jokowi Jokowi
Yth. Bapak @budikaryas
Yth. Bapak @ariefwismansyah
Yth. Mbak @najwashihab
Yth. @angkasapura2
Lihatlah kesusahan kami selama beberapa tahun terakhir ketika jalan M1 mulai ditutup.
Akses vital untuk mencari nafkah ditutup total karena kereta bandara.
Padahal ada jalan layang yang bisa dilewati tanpa harus memotong rel kereta api.
Akibat ditutupnya akses jalan ini memberikan kami 3 pilihan:
1. Memutari perimeter utara atau selatan yang naudzubillah jauhnya, macetnya, bahaya lobang-lobang jalannya sangat membahayakan kami.
Baca berita ini: Fahri Hamzah Ngaku Ngeri Mendengar Peryantaan Wakil Ketua KPK soal Korupsi
Atau yang bermobil bisa pakai tol dan bayarnya pintu tol berkali kali lumayan Pak bikin kantong jebol
2. Parkir di tempat parkir di sebelah M1 (sebenarnya area parkir liar dadakan)
3. Kalau agak posesif sama sepeda motornya, sepeda motornya diangkat melewati pintu tol termahal di Jakarta dan sedunia bahkan sealam akhirat sekalian.
Bayarnya sih "cuma" 10.000 dan kata gosip-gosip lambe-lambe yang beredar akan naik menjadi 20.000 sekali angkat.
Karena akhir-akhir ini agak peak season akibat jalan ditutup karena insiden tembok runtuh yang menewaskan teman kami di GMF
Padahal Bapak-bapak sekalian, pagar penghalang itu cuma disingkirkan aja dan kami akan tersenyum gembira.
Coba deh Bapak jadi kami ketika waktu hujan badai.
Baca: Setuju dengan Aa Gym, Fadli Zon: Kita Rileks Saja Hadapi Perbedaan, Jangan Takut
Tolonglah kami Pak, gaji yang tak seberapa ini dibebani lagi oleh biaya-biaya yang tak perlu kami keluarkan karena akses M1 ditutup.
Apalagi yang gajinya cuma UMR Pak!!! Duh aduh aduh. Nasib nasib!
Bandingkan sama pendapatan mereka nih Pak.
1 motor = 10 detik
1 motor = 10.000
1 menit = 6x10.000 = 60.000
1 jam = 60x60.000 = 3.600.000
Anggap waktu optimum mereka dalam 1 hari adalah 4 jam (2 jam pagi, 2 jam sore)
Baca: Beda Omongan dan Kenyataan Anggota DPR soal Salah Satu Pasal UU MD3 Saat Ditanya Najwa Shihab
1 hari = 4x3.600.000 = 14.400.000
Anggap dalam 1 bulan, efektif 20 hari kerja
1 bulan = 20x14.400.000 = 288.000.000
Kalau peak season bisa kali dapet 300 jutaan apalagi kalau tarifnya jadi naik 20.000.
Kenapa hidup ini tak adil?," tulis @adityawild.
Baca ini: Hadapi Tantangan Menteri Susi, Sandiaga Uno Siapkan Pakaian Khusus hingga Latihan Ekstrem
Tak hanya mengirim surat terbuka, mereka bahkan membuat petisi terkait hal tersebut.
Dikutip laman change.org, hingga berita ini diturunkan, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 3,9 ribu orang dalam waktu 10 jam semenjak diterbitkan.
"Kegiatan angkut sepeda motor ini sebenernya sangat aneh dan mencurigakan.
Viral! Miris! Pria di Brebes Ini Bunuh Istri dan Mutilasi Anaknya yang Masih Balita, Apa Motifnya?
Jika memang ada peraturan untuk pintu M1 tidak boleh dilewati sepeda motor seharusnya kegiatan angkut sepeda motor ini tidak diperbolehkan dan harus dibersihkan.
Namun jika sepeda motor boleh masuk melalui pintu m1 seharusnya masyarakat tidak perlu membayar, dan sebaiknya dibuatkan pintu untuk sepeda motor.
Yang manapun artinya ada pelanggaran dalam kegiatan angkut sepeda motor ini," petikan isi petisi.
Heboh! Anak Ditegur, Orang Tua Siswa di Lolak Hantam Ibu Kepala Sekolah dengan Meja Kaca, Begini Faktanya
Postingan tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari netizen.
@Nugroho N: Saya dan teman saya pernah dipukul preman M1 karena menolak bayar ketika mengangkat motor melewati gerbang M1 (mengangkat sendiri tanpa bantuan preman).
Sudah saatnya pintu M1 dibuka dan hapus premanisme.
@Muamar Rizky: Saya jadi korban tiap pagi, susahnya berangkat kerja di bandara, ini bandara di tangerang kok warga tangerang malah di susahkan.
Gadget Update! Resmi Dijual, Ini Spesifikasi Lengkap Xiaomi Redmi 5 Plus yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Membelinya
@diertarizal: Iyaa setuju bgt mas @adityawild dibuka ajalah akses pintu m1 kaya dulu,biar kita jg berangkat kerjanya semangat n ga ngedumel terus.
@ntty_: I feel you Wildan, beberapa taun lewatin M1 dan makin kesini makin parah yaa belum lagi perjuangan nungguin shuttle. (*)