Soal Penyerangan Pemuka Agama, Berikut Analisis Fadli Zon: Saya Mencium Aroma Adu Domba
Menanggapi isu tersebut, Fadli Zon mengemukakan pendapatnya melalui akun Twitter pribadinya, @Fadli Zon, Selasa (13/12/2018).
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Ini menunjukkan pemerintah belum bisa memberikan jaminan rasa aman.
Padahal, ulama, santri, pendeta, dan jemaat gereja adlh warga negara yg berhak dpt jaminan keamanan dari pemerintah.
Apalagi, pemerintah jg baru menyelenggarakan Musyawarah Besar Pemuka Agama dan Kerukukan Bangsa pekan lalu.
Kenapa tiba-tiba bisa muncul kejadian seperti ini? Ini mnjd teguran bagi kedisiplinan pemerintah, khususnya aparat keamanan.
Sementara, dari sisi ekonomi, pemerintah harus segera ubah haluan pembangunan, dari semula berorientasi proyek dan mendatangkan investasi secara jor-joran menjadi lebih berorientasi pemerataan.
Masyarakat yg selama ini dikesankan ayem, tentrem, tiba-tiba bs berubah beringas? Benarkah ada masalah dgn toleransi, ataukah ada masalah lain yg bersifat struktural?
Dari data yg st pegang, ternyata tingkat ketimpangan ekonomi di Yogya saat ini mencapai angka 0,44, atau jauh di atas tingkat ketimpangan ekonomi nasional yg berada di angka 0,39.
Biaya hidup di Yogya dari tahun ke tahun terus naik, jauh di atas rata-rata kota besar yg ada di sekitarnya, seperti Solo n Semarang.
Lonjakan harga tanah di Yogya trmsk yg tertinggi scr nasional, membuat banyak orang yg tinggal di Yogya kesulitan memiliki rumah.
Ini adlh problem struktural. Dan ketimpangan, seperti pengalaman historis kita, adalah jerami kering yg mudah sekali terbakar.
BACA Ruhut Sitompul Balas Sindiran Fadli Zon soal Sri Mulyani sebagai Menteri Terbaik: Ngaca Dong!
Jadi, mari kita jaga perdamaian bkn hanya dgn semangat toleransi saja, tapi jg semangat menyingkirkan problem ketidakadilan sosial dan ketidakadilan ekonomi yg ada di tengah-tengah masyarakat.
Menciptakan toleransi utamanya mrpkn tugas masyarakat, maka menciptakan keadilan sosial terutama adalah tugas pemerintah.
Saya mengajak dan menghimbau pd para pemuka agama di Indonesia untuk turut menjaga dan menenangkan masyarakat.
Jangan mudah terpancing atau terjebak pd politik adu domba.