Fadli Zon Beberkan Isi Bukunya, Ternyata Bukan Hanya Catatan Kerja Selama Jadi DPR
Fadli Zon mengungkapkan jika undang-undang yang diselesaikan bukanlah ukuran keberhasilan DPR.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Sy paham, DPR kerap mnjd sasaran kritik masyarakat.
Temuan bbrp lembaga survei pada 2015 serta 2017, menyebutkan jika tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja @DPR_RI hanya sekitar 34 persen.
@fadlizon: Angka ini tentu sj tak memuaskan.
Saya akui, ada bnyk hal yg masih perlu diperbaiki oleh anggota @DPR_RI.
Tetapi, tanpa maksud berapologi, sebagian penilaian jelek trhdp DPR sebenarnya berasal dari pemahaman yg keliru atas kedudukan, fungsi, dan tugas DPR.
@fadlizon: Banyak orang, misalnya, yg mengira jika @DPR_RI adlh bagian dari pemerintah yang harus bekerja seturut cara kerja pemerintah.
Itu tentu saja pemahaman yang keliru.
@fadlizon: Atau, ada yang mengukur kinerja @DPR_RI hanya dari jumlah undang-undang yg diselesaikan, padahal ukuran itu bisa menimbulkan misleading, krn tak selalu tepat guna.
Baca: Soal 54 Guru Besar Desak Ketua MK Mundur, Fahri Hamzah: Ini Kelompok yang Mendompleng dari Jalanan
@fadlizon: Misalnya, bisa saja jumlah undang-undang yg diselesaikan pada satu periode persidangan sangat banyak, tapi ternyata mutunya rendah, ken kemudian banyak yg dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.
@fadlizon: Sebaliknya, pd periode persidangan yg lain bisa saja jumlah undang-undang yang bisa diselesaikan @DPR_RI cukup sedikit, tapi isinya lebih bermutu sehingga masa berlakunya jauh lebih panjang.
@fadlizon: Jadi, jumlah undang-undang yang bisa diselesaikan bukanlah satu-satunya ukuran kinerja anggota @DPR_RI.
@fadlizon: Publik perlu mengetahui bhw jika dibandingkan dgn parlemen di negara-negara lain, masa kerja anggota @DPR_RI kita dlm setahun persidangan sebenarnya sgt panjang, lebih dari 150 hari.
@fadlizon: Masa kerja ini jauh lebih lama jika dibandingkan dgn hari kerja parlemen di negara-negara maju.
Amerika, misalnya, hari kerja parlemennya hny 120 hari.