Top 5 News
Top 5 News: Surat Terbuka Dokter di Asmat untuk Ketua BEM UI hingga Foto Masa Muda Gatot Nurmantyo
Kabar apa saja kah itu? Simak selengkapnya di Top 5 News edisi Selasa (6/2/2018) sebagai berikut:
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Aksi yang dilakukan Ketua BEM UI kepada Jokowi masih menjadi perbincangan hangat.
Selain kabar dari aksi itu, terdapat juga kabar dari Ruhut Sitompul dan Gatot Nurmantyo.
Kabar apa saja kah itu? Simak selengkapnya di Top 5 News edisi Selasa (6/2/2018) sebagai berikut:
1. Ketua BEM UI Dapat Surat Terbuka dari Dokter di Asmat: Zaadit Jangan ke Papua, Kau tak Akan Kuat

Setelah aksinya memberi kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mendapat surat terbuka dari dokter yang bertugas di Asmat, Papua.
Dilansir TribunWow.com dari akun @maklambeturah yang diunggah pada Senin (5/2/2018), surat tersebut diberikan setelah kabar jika Presiden Jokowi hendak mengajak Ketua BEM UI Zaadit Taqwa ke Asmat untuk melihat langsung kondisi di Papua.
Meski ajakan tersebut ditolak oleh Zaadit lantaran ia tak ingin pergi ke sana atas biaya pemerintah.
Dalam surat terbukanya, para dokter tersebut memberikan gambaran secara rinci apa yang terjadi di Asmat dan fakta-fakta temuan di lapangan.
Mereka juga meminta Zaadit Taqwa sebagai seorang mahasiswa tidak hanya berkoar-koar secara berlebihan tanpa mengetahui fakta di lapangan.
Berikut ini isi lengkap surat terbukanya.
Baca berita selengkapnya di bawah ini.
Ketua BEM UI Dapat Surat Terbuka dari Dokter di Asmat: Zaadit Jangan ke Papua, Kau tak Akan Kuat
2. Ketua BEM UI, Fahri Hamzah, dan Fadli Zon dapat Kartu Hitam dari Orang Papua: Jangan Ngoceh Aja

Pemberian kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa berbuntut panjang.
Hal tersebut lantaran akhirnya aksi Zaadit menuai berbagai kritikan dari sejumlah pihak, meski banyak juga yang mendukungnya.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @Telu Pitu yang diunggah pada Minggu (4/2/2018), salah seorang warga Papua bernama Krisyanto Yen Oni menjadi viral setelah videonya yang mengkritik pedas ketua BEM UI ramai diperbincangkan publik.
BACA Jokowi Minta Fahri Hamzah Gabung Golkar? Fahri: . . . Ini Pesannya Pak Jokowi
Tak hanya mengkritik tajam Zaadit Taqwa, Oni juga mengecam aksi yang dilakukan oleh Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang turut memberikan kartu kepada Jokowi.
Menurut Oni, mereka bertiga sama sekali tidak tahu permasalahan di Asmat, karena sebenarnya pemerintah sudah mengucurkan bantuan untuk warga di Asmat.
Baca berita selengkapnya di bawah ini.
Ketua BEM UI, Fahri Hamzah, dan Fadli Zon dapat Kartu Hitam dari Orang Papua: Jangan Ngoceh Aja
3. Ruhut Sitompul Beri Julukan untuk Jokowi usai Presiden BEM UI Beri Kartu Kuning

Ruhut Sitompul menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan guru terbaik setelah kejadian kartu kuning yang dilayangkan presiden BEM UI, Zaadit Taqwa.
Dilansir TribunWow, Ruhut menuliskan cuitannya melalui akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul, Minggu (4/2/2018).
Nama presiden BEM UI, Zaadit Taqwa mencuat saat ia berani memberi kartu kuning kepada Jokowi saat memberikan pidato sambutannya saat acara Dies Natalis UI ke 68 di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
Setelah kejadian itu, Jokowi akan mengundang perwakilan dari BEM UI untuk berkunjung ke Papua.
Dengan demikian perwakilan BEM UI dapat melihat medan yang dihadapi dan penanganan kesehatan oleh pemerintah.
“Mungkin nanti saya akan kirim, mungkin ketua dan anggota BEM UI untuk ke Asmat."
"Biar lihat bagaimana medan yang ada di sana, kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah terutama di Papua,” kata Presiden.
Rupanya, jawaban Jokowi tersebut membuat Ruhut Sitompul menyebut presiden RI ketujuh itu merupakan negarawan sejati.
Baca berita selengkapnya di bawah ini.
Ruhut Sitompul Beri Julukan untuk Jokowi usai Presiden BEM UI Beri Kartu Kuning
4. Dinas Sosial Susah Hentikan Pengemis di Bali karena Pendapatan Bisa Setara Gaji Asisten Manajer

Mengemis ternyata menjadi pekerjaan rutin yang dinikmati bagi sejumlah orang, bukan lagi keterpaksaan akibat tekanan ekonomi yang berat.
Berdasarkan penelusuran Tribun Bali dalam sepekan terakhir, penghasilan yang menggiurkan dari mengemis menjadi alasan utama para pengemis bertahan, karena mereka bisa meraup hingga Rp 9 juta per orang dalam sebulan atau rata-rata sekitar Rp 300 ribu dalam sehari.
Itu setara gaji seorang asisten manajer di perusahaan lokal.
"Ya bisa dapatlah Rp 250 ribu," kata Nyoman Sari, seorang pengemis yang ditemui Tribun Bali pada akhir Januari lalu di trotoar pinggiran Jalan Raya Ubud, Gianyar.
BACA Evakuasi Longsor di Terowongan Bandara Soetta, Korban Tertimbun Tanah dan dalam Kondisi Selamat
Sari mengemis bersama dua anaknya, satu masih balita dan satu lagi berusia 9 tahun.
"Anak saya yang besar itu sebetulnya bersekolah, sudah kelas tiga. Karena saya ajak ke sini, dia gak masuk dulu beberapa hari," imbuh perempuan itu sambil menunjuk ke anaknya yang berusia 9 tahun.
Nyoman Sari berasal dari Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Di persimpangan Jalan Imam Bonjol (Denpasar) - Sunset Road - Raya Kuta (Badung), seorang perempuan pengemis mengaku mendapatkan penghasilan sekitar Rp 150 ribu dalam sekali mangkal di satu tempat.
Jika sampai dua kali mangkal di tempat berbeda, dia bisa meraup total Rp 300 ribu dari kegiatan mengemisnya dalam sehari.
Baca berita selengkapnya di bawah ini.
Dinas Sosial Susah Hentikan Pengemis di Bali karena Pendapatan Bisa Setara Gaji Asisten Manajer
5. Tersebar Foto Masa Muda Gatot Nurmantyo, 'Om Gatot dulu Anak Metal Juga to . . .'

Jenderal Gatot Nurmantyo merupakan mantan Panglima TNI.
Saat ini posisinya sebagai Panglima TNI telah digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.
Beberapa waktu lalu popularitasnya meningkat.
Bahkan, Gatot juga sempat diprediksi bakal baju dalam Piplres 2019 mendatang.
Beberapa waktu lalu, sejumlah partai politik langsung bergerak cepat menyikapi keberadaan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, setelah dia tidak menjabat lagi sebagai Panglima TNI.
Partai besar menyatakan siap menampung jika pria kelahiran Tegal itu berniat berkiprah di dunia politik.
Salah satu yang siap menampung Gatot adalah Partai Golkar.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Bobby Rizaldy menilai, Gatot sudah memiliki modal sosial untuk berkiprah menjadi politisi.
Baca berita selengkapnya di bawah ini.
Tersebar Foto Masa Muda Gatot Nurmantyo, 'Om Gatot dulu Anak Metal Juga to . . .'
(*)