Ketua BEM UI, Fahri Hamzah, dan Fadli Zon dapat Kartu Hitam dari Orang Papua: Jangan Ngoceh Aja
Orang Papua tersebut menanyakan apa yang sudah mereka lakukan untuk Asmat dan Papua selain ngoceh dan nyinyir.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pemberian kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa berbuntut panjang.
Hal tersebut lantaran akhirnya aksi Zaadit menuai berbagai kritikan dari sejumlah pihak, meski banyak juga yang mendukungnya.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @Telu Pitu yang diunggah pada Minggu (4/2/2018), salah seorang warga Papua bernama Krisyanto Yen Oni menjadi viral setelah videonya yang mengkritik pedas ketua BEM UI ramai diperbincangkan publik.
Tak hanya mengkritik tajam Zaadit Taqwa, Oni juga mengecam aksi yang dilakukan oleh Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang turut memberikan kartu kepada Jokowi.
Baca berita ini: Ternyata, Ini yang Membuat Hotman Paris Bisa Sukses dan Dapat Klien Kelas Kakap
Menurut Oni, mereka bertiga sama sekali tidak tahu permasalahan di Asmat, karena sebenarnya pemerintah sudah mengucurkan bantuan untuk warga di Asmat.
Bahkan kuota bantuan di Asmat juga sudah ditambahkan.
Oni kemudian menanyakan apa sebenarnya yang mendasari mereka bertiga memberikan kartu kepada Jokowi, tak hanya kartu kuning, bahkan juga kartu merah.
Ia meminta ketua BEM UI untuk serius kuliah, dan mencoba menjadi relawan di Asmat, bukan hanya ngomong dan memberi kartu untuk pemerintah.
Baca: Dahlan Iskan: Saya Terkena Penyakit yang Mengancam Kematian dan Jadi Manusia Setengah Bionic
"Anda sudah buat apa untuk Asmat, Anda sudah buat apa untuk orang Papua?, jadi yang serius aja kuliahnya, bukan ikut-ikutan berpolitik, karena sudah melenceng terlalu jauh," kata Oni.
Oni kemudian menyatakan bahwa ia sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh para wakil rakyat, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
"Buat Pak Fahri Hamzah dan Pak Fadli Zon saya sangat menyesalkan apa yang telah kalian lakukan, sejujurnya saya melihat muka kalian, mendengar ocehan kalian saya ini sudah bosan, sudah bising.
Kalian itu wakil rakyat, seharusnya apabila pemerintah tidak pro kepada rakyat, apabila pemerintah tidak merakyat, seharusnya saat itu kalian protes, kalian kritik, bahkan sah jika kalian menyerang pemerintah.
Kerjaan kalian hanya ngoceh aja, kritik aja, kalian itu mewakili rakyat atau mewakili apa?," kata Oni.