Breaking News:

Korupsi EKTP

Gara-gara Muncul 'Buku Hitam', SBY Ungkapkan Dua Hal Ini kepada Setya Novanto

"Secara ganjil & menggelikan ditunjukkan sebuah catatan dari Novanto yang menuduh EBY," ujar SBY.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ketua umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat orasi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/2/2017). SBY menyampaikan pidato politik dalam rangkaian Dies Natalies ke 15 partai Demokrat yang diawali Rapimnas. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus korupsi E-KTP kian memanas.

Pasalnya, nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut-sebut dalam pusaran peradilan kasus tersebut.

Belum selesai masalah tersebut, kini nama putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga turut menjadi sorotan setelah buku hitam Setya Novanto tanpa sengaja terekspos media.

Lantas apa reaksi SBY terkait munculnya nama Ibas dalam buku hitam Setya Novanto?

Berikut ini kami rangkum pernyataannya.

Populer: Pengacara Setnov Firman Wijaya Dilaporkan ke Bareskrim Polri, SBY: This is My War

SBY sebut Setya Novanto menggelikan

Tingkah laku Setya Novanto dianggap menggelikan oleh SBY.

Pasalnya, saat persidangan belum dimulai tampak Novanto sempat menunjukkan isi dari buku catatan berwarna hitam ke media.

Di dalam catatan itu tertulis nama Edhie Baskoro Yudhoyono serta beberapa nama lain yang diduga terlibat dalam kasus korupsi mega-proyek tersebut.

"Secara ganjil dan menggelikan ditunjukkan sebuah catatan dari Novanto yang menuduh EBY. Dia menunjukkan seperti tidak sengaja tetapi segera diamplifikasi dan menjadi pembicaraan di masyarakat," ucap SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Kata SBY, Edhie Baskoro atau yang akrab disapa Ibas itu, tidak ada kaitannya dengan proyek tersebut.

Jelas bagi dia, di tahun politik ini, ada upaya penjatuhan nama baiknya dan keluarga besar partai Demokrat oleh pihak tertentu.

Populer: Disebut Turut Andil, SBY: Hingga Selesai Menjabat tak Ada yang Melapor pada Saya Masalah e-KTP

SBY mengibaratkan air susu dibalas air tuba

SBY juga menyebut perilaku Setya Novanto ibarat peribahasa "Air susu dibalas dengan air tuba".

Sebab, menurutnya, kebaikan hati SBY nyatanya dibalas perlakuan yang tidak menyenangkan dari Novanto.

SBY mengatakan, ia pernah meminta kader Demokrat untuk tidak merisak Novanto atas rentetan musibah yang menimpa mantan Ketua DPR-RI itu.

"Waktu Pak Setya Novanto di-bully, macem-macem bully-annya dulu, dari ICU, kemudian sehat walafiat, kemudian kecelakaan, kemudian luka-luka banyak benjolannya, semua saya larang: Teman-teman, Saudara-saudara jangan ikut-ikutan melakukan bully. Tidak baik, tidak baik," kata SBY.

"Tapi nampaknya air susu dibalas dengan air tuba," imbuhnya.

Terkuaknya buku hitam Setya Novanto yang menyebutkan nama Ibas inilah yang membuat SBY merasa mantan Ketua DPR RI itu layak diibaratkan dengan air susu dibalas dengan air tuba. SBY pun mendukung Ibas untuk memperoleh hak keadilannya.

"Dia juga warga negara. Sudah terlalu banyak fitnah yang dialami. Mari kita berikan jalan juga bagi seorang Edhie Baskoro Yudhoyono untuk mendapatkan keadilannya," pungkas SBY.

Populer: SBY Disebut Terlibat Korupsi E-KTP, Demokrat Beri Tanggapan Keras: Jangan Maling Teriak Maling

Tentang nama Ibas

Diketahui, Setya Novanto selalu membawa buku hitamnya saat persidangan.

Kepada media, Novanto menyebutkan ada catatan terkait proyek e-KTP dalam buku itu.

Pada persidangan Senin (5/2/2018), terlihat di buku tersebut ada sebuah kalimat menonjol, yakni "Justice Collabolator", yang ditulis dengan tinta hitam dan disertai tiga tanda seru.

Selain kata Justice Collabolator, ada juga tulisan "Nazaruddin" dengan garis ke bawah, USD 500.000.

Kata lainnya adalah "Ibas" dan "Ketua Fraksi".

Ditanya lebih lanjut soal apakah Ibas yang dimaksud adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono?

Setya Novanto menjawab "No comment."

Ditanya soal apakah pihaknya juga akan meminta agar Puan Maharani, yang saat proyek e-KTP bergulir masih menjabat sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan, untuk dihadirkan di persidangan, jawaban Setya Novanto sama.

"No comment lah," ujarnya.

Setelah tersorot media soal catatan tangan di buku hitamnya, Setya Novanto menyembunyikan catatan tersebut.

Dia bahkan tidak lagi menulis di buku catatan tersebut, melainkan menulis di lembaran kertas.

Mantan Ketua DPR ini mengakui dirinya trauma karena tulisan tangannya kembali terungkap di media. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)Setya Novantokorupsi e-KTP
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved