Breaking News:

Kisah Hidup Ayam Kampus, Layani Om-om hingga Pelanggan Tetap, Pasang Tarif Rp 1 Juta Demi Gaya Hidup

Keputusan itu diambilnya lantaran tergiur pundi-pundi uang untuk memenuhi gaya hidup hedonis ibu kota Jateng.

Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews.com
Ilustrasi 

"Sampai hampir setahun, saya kekeh menolak tawaran itu," ucapnya.

BACA: Psikopat Bisa Dideteksi sejak Kecil, Kenali 7 Tandanya!

Butuh Uang

Namun, suatu ketika ia begitu sangat membutuhkan uang untuk menopang biaya kuliah dan kehidupannya sehari-hari.

Sementara, pundi-pundi uang di tabungan hasil ia bekerja selama menjadi pemandu lagu freelance tak mencukupi.

"Kemudian, saya diam-diam menerima tawaran untuk ngamar dari seorang tamu. Dari situ saya akhirnya terjun ke dunia seperti ini," jelasnya.

Meski kemudian bersedia melayani jasa kencan melepas syahwat sesaat, Kenanga mengaku tetap tak meninggalkan dunia pemandu lagu freelance.

Menurut dia, akan terlalu kelihatan menyolok ketika tiba-tiba ia begitu saja meninggalkan dunia lamanya sebagai pemandu lagu freelance.

"Tak semua tahu kalau aku bisa di-BO (booking)," terangnya.

Selama ini, ia menawarkan jasa kencan melalui beberapa group rahasia di Facebook (FB), selain tentu dari tamu karaoke yang ditemaninya.

Dia mengakui, tak menawarkan jasa melalui akun Twitter, lantaran menilai 'promosi' di media sosial (medsos) jenis itu akan terlihat lebih menyolok.

"Kalau Twitter kan gak ada ya group-group rahasia kayak di FB," ucapnya, beralasan.

Kenanga mengatakan, jika ada pria hidung belang yang berminat atau merespon postingannya di group FB, komunikasi akan dilanjutkan via inbox, dan diteruskan melalui aplikasi layanan pesan di ponsel.‎

Ia mengaku‎ tak pernah menyimpan nomor whatsapp atau aplikasi pesan ponsel lain milik tamu pria hidung belang.

"Selesai kencan, ya sudah, chatingan saya hapus semua. Kecuali pada tamu khusus, tertentu," kata dia.‎‎‎

Menurut dia, untuk mendapat pelayanan plus darinya, tarif kencan yang ditawarkan mendekati angka Rp 1 juta untuk short time (st), dan Rp 2 juta untuk layanan long time (lt) atau menginap.

Semua jasa yang ditawarkan exclude, artinya biaya hotel menjadi tanggungan tamu.

"Jarang saya mau ‎menerima tawaran menginap, capek," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
JatengJawa TengahTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved