Dapat 'Hadiah' Setelah Beri Kartu Kuning pada Jokowi, Ketua BEM UI Langsung Menolaknya dengan Tegas
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Zaadit Taqwa memberikan "kartu kuning" kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Editor: Claudia Noventa
Langkah ini dinilai memunculkan dwifungsi Polri/TNI.
"Hal tersebut dikhawatirkan dapat mencederai netralitas Polri/TNI," kata Zaadith.
Baca Juga: Sistem Booking Online Akan Diterapkan untuk Pengunjung Gunung Bromo demi Batasi Kunjungan Wisata
Lalu, pada isu terakhir, BEM UI juga menyoroti adanya draf peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).
Aturan baru itu dinilai mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa.
Terpisah, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memastikan, Presiden tidak tersinggung dengan aksi mahasiswa UI yang mengacungkan kartu kuning tersebut.
"Terhadap aksi ini, Presiden Jokowi biasa saja, enggak tersinggung," ujar Johan seusai acara tersebut.
Presiden tetap mengikuti acara hingga selesai.
Ia juga tidak memerintahkan apa-apa kepada jajarannya terkait peristiwa tersebut.
Ditawari Beasiswa dan Umrah
Aksi berani Zaadit menuai simpati dari sejumlah pihak, antara lain dari Azzam Mujahid Izzulhaq.
Sebagai bentuk dukungan, Azzam sekaligus pendiri AMI Group dan AMI Foundation menawarkan beasiswa kuliah di Jerman atau Turki dan umrah kepada mahasiswa jurusan fisika tersebut.
Tawaran disampaikan melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.
Namun, rupanya Zaadit menolak secara halus.
Dia menyebut jika masih banyak urusan harus diselesaikan di internal BEM UI.