Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain Kirim Surat Terbuka untuk Kapolri: Tuntut Permintaan Maaf Tito
Surat ini terkait Pidato Kapolri soal instruksi Tito yang memerintahkan jajarannya untuk merapat pada NU dan Muhammadyah, bukan yang lainnya.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Di Sulawesi ada Al Khairat, dan lain lain.
Apa pak Kapolri pikir jika saat itu hanya NU di Jawa Timur, dan Muhammadiyah di Yogjakarta dan sekitarnya yang berjuang memerdekakan NKRI, sementara wilayah Aceh sampai Maluku Ulama dan Umat Islam berpangku tangan tidak ikut berjuang, KEMERDEKAAN INDONESIA dapat tercapai?
Tegas kami katakan bahwa di NKRI ini semua Ormasy yang ada di NKRI mempunyai HAK dan KEWAJIBAN yang sama. Mendoktrin dan menebarkan Policy "BELAH Bambu" sangat tidak manusiawi.
Dapatkah Bapak Kapolri menyebutkan Ormasy Islam di luar NU dan Muhammadiyah di Indonesia yang anda katakan mau "merontokkan negara"? Perlu kejelasan untuk mencegah timbul saling curiga antar Ormasy dan Umat Islam Indonesia, akibat ucapan anda itu.
Akhirnya, melalui Surat Terbuka ini saya, Tengku Zulkarnain PROTES KERAS atas pernyataan Bapak Kapolri dan meminta anda meminta maaf serta menarik isi pidato anda yang saya nilai tidak ETIS, merendahkan jasa Para Ulama dan Pejuang Islam di luar Muhammadiyah dan NU.
Mencederai rasa Kebangsaan, serta berpotensi memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan negara Indonesia.
Tanjung Pinang, 29 Januari, 2018,
Tengku Zulkarnain
Warga Negara Indonesia." (*)
Viral: Merasa Jadi Korban Salah Tangkap dan Divonis 8 Tahun, Pria di Palembang Ini Tulis Surat untuk Jokowi