Fakta Penganiayaan KH Umar Basri Usai Salat, Pelaku Linglung saat Diintrogasi hingga Sikap Pesantren
Kabar penganiayaan pengasuh pondok pesantren Al Hidayah di Cicalengka Kabupaten Bandung, KH Umar Basri hebohkan pemberitaan. Simak fakta lengkapnya.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Beberapa saat setelah kejadian, ada yang melapor kasus penganiayaan ke polres.
Ada enam santri yang saat itu ikut berjamaah bersama korban.
Seorang santri berinisial T, adalah saksi yang melihat langsung kejadian.
Saksi melihat langsung siapa yang berada berdua di dalam masjid bersama korban.
4. Keluarga sebut murni musibah
Pihak keluarga KH Umar menganggap penganiayaan yang terjadi adalah murni sebuah musibah.
"Informasi dari polisi, penganiayaan abah (Kyai Umar) ini musibah, kami kembalikan lagi ke Allah S.W.T karena intinya (pelaku) tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya karena kondisi pelaku perlu dites kejiwaan," kata santri perwakilan Pesantren Al Hidayah, Iwan Ismail, di Cicalengka, Minggu (28/1/2018).
Menurutnya, fokus keluarganya saat ini adalah kesembuhan KH Umar Basri.
"Terpenting, mudah-mudahan kondisi abah segera membaik dan kembali pulang ke rumah," ujarnya.
Kondisi KH Umar Basri saat ini sudah relatif membaik dari sehari sebelumnya.
Kemarin, di RS Al Islam, KH Umar Basri sudah bisa menerima tamu dan berkomunikasi dengan mereka meski dengan segala keterbatasan.
"Alhamdulillah, berkat doa dan dorongan semua pihak kondisi abah sudah membaik, sudah bisa duduk dan bisa makan (yang cair). Komunikasi bisa tapi harus lewat tulisan, mudah-mudahan kondisi ke depan berangsur membaik," kata Iwan Ismail.
Pihak keluarga kata dia, meminta semua pihak untuk tidak mengkaitkan kejadian ini dengan hal-hal yang di luar perkiraan.
Pihaknya percaya polisi bisa menangani kasus ini sebaik mungkin. Kejadian ini juga sebagai pelajaran agar ke depan bisa lebih berhati-hati.
"Kepada semua pihak kami harap tenang dan tidak terlalu menjadikan ini hal di luar perkiraan. Ini murni musibah, tidak ada kaitannya dengan hal lain karena selama ini abah tidak pernah punya musuh atau lawan politik atau apapun," ujar Iwan. (*)