Tawarkan 42 Perawan Bagi Pengunjung di Negaranya, Pidato Presiden Filipina Menuai Protes Keras
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikecam oleh aktivis karena pidatonya di depan pemimpin ASEAN dan pengusaha India dirasa melecehkan perempuan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Pada bulan Juli 2017, Duterte pernah mengatakan bahwa dia akan mengucapkan selamat kepada seseorang yang memperkosa pemenang kontes internasional.
"Yang tidak saya sukai adalah anak-anak (diperkosa) Anda bisa main-main dengan, mungkin Miss Universe. Mungkin saya bahkan akan mengucapkan selamat kepada Anda karena memperkosa seseorang saat Anda tahu Anda akan mati," katanya.
Bahkan pada bulan Mei 2017, Duterte mengatakan kepada tentara yang berperang di Mindanao bahwa mereka dapat memperkosa tiga wanita tanpa mendapat hukuman.
Menjelang pemilihan presidennya tahun lalu, para kritikus juga sangat marah saat mengingat kerusuhan di penjara tahun 1989 dimana seorang misionaris Australia terbunuh, dan narapidana berbaris antri untuk memperkosanya.
Duterte mengatakan korbannya "cantik" dan sebagai Walikota Davao City, di mana kerusuhan itu terjadi, seharusnya dia ikut antri.
Dia kemudian meminta maaf dan mengatakan bahwa dia tidak bermaksud untuk tidak menghormati perempuan atau korban perkosaan tersebut.
Duterte memang dikenal dengan gaya informal dan dalam pidatonya kerap muncul kata-kata kotor, ancaman, dan lelucon yang menyinggung perasaan beberapa orang. (*)