Tawarkan 42 Perawan Bagi Pengunjung di Negaranya, Pidato Presiden Filipina Menuai Protes Keras
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikecam oleh aktivis karena pidatonya di depan pemimpin ASEAN dan pengusaha India dirasa melecehkan perempuan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kepada sekelompok pemimpin bisnis India dan Filipina di New Delhi bahwa dia ingin menarik pengunjung ke negaranya dengan menawarkan "42 perawan".
Dilansir dari TribunWow.com dari Al Jazeera, dalam sebuah pidato yang ditujukan untuk menarik investor ke Filipina, Duterte juga mengatakan bahwa pengusaha India harus menghindari Mindanao karena masih ada darurat militer di sana.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Duterte dalam perjalanan tiga hari ke ibukota India untuk menghadiri pertemuan puncak regional antara India dan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan berpartisipasi dalam perayaan Hari Republik negara tersebut.
Pernyataan Duterte tentang '42 perawan' tersebut ternyata menuai protes dari para aktivis perempuan.
Populer: Filipina Beli Kapal Canggih Buatan Indonesia, Lihat Kemampuan Saktinya!
"Kami pantas menjadi presiden yang bisa mewakili orang Filipina pria, wanita dan LGBT di luar negeri. Kami berhak mendapatkan seorang presiden yang memiliki hak dan martabat perempuan," kata salah satu aktivis perempuan.
"Dia tidak menghormati wanita Filipina," imbuhnya.
Saat berbicara tentang konflik bersenjata di Mindanao, Duterte mengkritik ideologi pejuang Muslim yang benar-benar kalah setelah mengepung kota selatan Marawi selama lima bulan pada 2017.
"Yang akan datang adalah jika Anda mati sebagai martir, Anda pergi ke surga dengan 42 perawan menunggumu," kata Duterte dalam sebuah pidato yang bertele-tele.
"Nah, saya bisa membuatnya menjadi kenyataan juga bagi mereka yang ingin pergi ke negara saya," katanya sambil tertawa terbahak-bahak dari hadirin.
"Dan saya katakan, salah satu yang paling menjanjikan adalah perawan saat Anda pergi ke surga, Saya ingin memiliki perawan di sini, bukan di surga, Tuhan mungkin tidak mengizinkannya," katanya.
Dalam sambutannya, Duterte juga meyakinkan investor bahwa dia memerangi korupsi dan penyalahgunaan narkoba di negara tersebut.
Dari pertemuan tersebut, Kantor presiden kemudian mengumumkan bahwa Duterte memperoleh $ 1,25 miliar dalam "janji investasi" dari pengusaha India.
Populer: Bencana di Indonesia, Filipina, Jepang dan Alaska Memunculkan Spekulasi di Zona Cincin Api, Kiamat?
Pernyataan yang disampaikan oleh Duterte tersebut bukan kali pertamanya terlontar.
Pada bulan Juli 2017, Duterte pernah mengatakan bahwa dia akan mengucapkan selamat kepada seseorang yang memperkosa pemenang kontes internasional.
"Yang tidak saya sukai adalah anak-anak (diperkosa) Anda bisa main-main dengan, mungkin Miss Universe. Mungkin saya bahkan akan mengucapkan selamat kepada Anda karena memperkosa seseorang saat Anda tahu Anda akan mati," katanya.
Bahkan pada bulan Mei 2017, Duterte mengatakan kepada tentara yang berperang di Mindanao bahwa mereka dapat memperkosa tiga wanita tanpa mendapat hukuman.
Menjelang pemilihan presidennya tahun lalu, para kritikus juga sangat marah saat mengingat kerusuhan di penjara tahun 1989 dimana seorang misionaris Australia terbunuh, dan narapidana berbaris antri untuk memperkosanya.
Duterte mengatakan korbannya "cantik" dan sebagai Walikota Davao City, di mana kerusuhan itu terjadi, seharusnya dia ikut antri.
Dia kemudian meminta maaf dan mengatakan bahwa dia tidak bermaksud untuk tidak menghormati perempuan atau korban perkosaan tersebut.
Duterte memang dikenal dengan gaya informal dan dalam pidatonya kerap muncul kata-kata kotor, ancaman, dan lelucon yang menyinggung perasaan beberapa orang. (*)