Breaking News:

Seperti Apakah Cara Pandang Generasi Milenial terhadap Agama di Masa Depan?

Internet dianggap memiliki peran besar dalam kehidupan beragama generasi milenial yang lahir pada tahun 1883 hingga tahun 2000.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
nanigans.com
ILUSTRASI - Milenial 

TRIBUNWOW.COM - Internet dianggap memiliki peran besar dalam kehidupan beragama generasi milenial yang lahir pada tahun 1883 hingga tahun 2000.

Generasi tersebut dianggap sebagai generasi bebas dan memiliki cara pandang unik terhadap agama.

Penggunaan internet yang masif membuat generasi milenial jauh dari dogma.

Apalagi di internet, mereka dapat berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda dan dapat mengakses informasi apapun.

Populer: Generasi Milenial, Yuk Saatnya Beli Rumah dengan Investasi Reksadana, Begini Perhitungannya!

Generasi milenial berani menerobos dinding-dinding tradisi yang menurut mereka membelenggu.

"Mengotak-atik berarti orang merasa tidak lagi terikat pada institusi atau dogma agama," kata Paul K McClure, peneliti dan sosiolog Universitas Baylor di Texas.

"Semakin banyak waktu yang dihabiskan di internet, semakin besar kemungkinannya orang tersebut tidak akan bergabung dengan agama," imbuh McClure.

Akses internet yang menembus batas ruang dan waktu di belahan dunia manapun membuat generasi milenial semakin inklusif alias terbuka.

"Hari ini, mungkin sebagian karena banyak dari kita menghabiskan begitu banyak waktu secara online, kita lebih mungkin memahami partisipasi religius kita sebagai agen bebas yang dapat bermain-main dengan sejumlah gagasan religius sebelum kita memutuskan bagaimana kita ingin hidup," kata McClure.

Populer: Dibanding Non Milenial, Generasi Milenial Lebih bahagia, Ini Buktinya

Studi yang dipublikasikan di Journal for the Scientific Study of Religion, juga meneliti peran televisi dalam mempengaruhi cara pendang generasi milenial terkait agama.

Menurut McClure, internet dan televisi memiliki pengaruh serupa terkait cara pandang generasi milenial terhadap agama.

"Baik TV maupun Internet membutuhkan waktu, dan semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk menggunakan teknologi ini, semakin sedikit waktu yang harus kita ikuti dalam kegiatan keagamaan atau dengan komunitas tradisional lainnya," kata McClure.

Kesimpulan dari McClure tersebut berasal dari hasil penelitian. Ia telah menganalisis 1.714 orang dewasa yang berusia 18 dan lebih tua dalam penelitiannya. (*)

Tags:
Generasi milenialAgamaInternet
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved