Breaking News:

Harga Beras Terus Melejit, Kemtan Ungkap Beberapa Penyebabnya

Meski harga naik, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto menilai produksi padi saat ini masih surplus.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS / HENDRA A SETYAWAN
Ilustrasi beras di gudang Bulog 

TRIBUNWOW.COM - Harga beras yang terus melambung tinggi membuat masyarakat mengeluh.

Meski demikian, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto menilai produksi padi saat ini masih surplus.

Dilansir Kontan, Gatot juga mengungkapkan bahwa pemerintah tidak perlu melakukan impor beras.

Berikut ini penyebab tingginya harga beras menurut Kemtan.

1. Bulog tak Optimal

Menurut Gatot serapan Perum Bulog saat ini masih belum optimal.

Baca: Jawaban Mahfud MD Mak Jleb Banget Saat Ditanya Netizen Soal Air Kencing Unta

Meki terdapat panen di sejumlah wilayah, seperti di Sulawesi dan Sumatera.

"Tidak ada alasan Bulog belum bisa menyerap, mereka kan bisa menyerap beras secara komersial," kata Gatot.

2. Operasi Pasar tak Optimal

Selain itu, tingginya harga beras juga dikarenakan dengan tidak optimalnya operasi pasar yang digalakkan pemerintah.

"Operasi pasar harus optimal, stok kita kan masih bagus," ungkap Gatot.

Baca: Beredar Kabar Ketahuan Bawa Make Up Saat Sekolah Jadi Alasan Siswa SMP di Blitar Bunuh Diri

3. Panen Berkurang

Penyebab lain dari tingginya harga beras adalah berkurangnya masa panen, terutama dengan adanya puncak tanam pada bulan Desember.

4. Persaiangan dengan Pedagang

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengungkapkan bahwa pihaknya menemui kesulitan di lapangan.

Hal tersebut dikarenakan adanya persaingan dengan pedagang.

Baca: Gantikan Azwar Anas, PDI-P Pilih Puti Guntur Soekarno Sebagai Pendamping Gus Ipul di Pilkada Jatim

Djarot mengatakan, pihaknya telah mencoba untuk menyerap beras sesuai dengan amanat yang diberikan kepada mereka, namun masih terkendala di lapangan.

Diberitakan sebelumnya, tak hanya harga beras yang kian melejit, keberadaan beras medium juga sudah mulai langka dipasaran saat ini.

Baca berita ini: Ternyata Meski Memiliki Hak Imunitas, Advokat Tetap tak Kebal Hukum, Begini Penjelasannya

kelangkaan beras medium tersebut dapat ditemukan baik di pasar tradisional maupun ritel-ritel modern.

Menurut mereka, keberadaan beras medium langka sejak November 2017.

Bahkan salah seorang pedagang beras mengaku jika harga beras saat ini merupakan yang tertinggi sejak dia menjadi pedagang beras selama 8 tahun terakhir. (*)

Baca juga: 5 Fakta Terkait Penetapan Tersangka Fredrich Yunadi, Nomor 4 Sebut Kasus Ecek-ecek

Tags:
BerasKementerian PertanianBulog
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved