Harga Beras Terus Melejit, Kemtan Ungkap Beberapa Penyebabnya
Meski harga naik, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto menilai produksi padi saat ini masih surplus.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Harga beras yang terus melambung tinggi membuat masyarakat mengeluh.
Meski demikian, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto menilai produksi padi saat ini masih surplus.
Dilansir Kontan, Gatot juga mengungkapkan bahwa pemerintah tidak perlu melakukan impor beras.
Berikut ini penyebab tingginya harga beras menurut Kemtan.
1. Bulog tak Optimal
Menurut Gatot serapan Perum Bulog saat ini masih belum optimal.
Baca: Jawaban Mahfud MD Mak Jleb Banget Saat Ditanya Netizen Soal Air Kencing Unta
Meki terdapat panen di sejumlah wilayah, seperti di Sulawesi dan Sumatera.
"Tidak ada alasan Bulog belum bisa menyerap, mereka kan bisa menyerap beras secara komersial," kata Gatot.
2. Operasi Pasar tak Optimal
Selain itu, tingginya harga beras juga dikarenakan dengan tidak optimalnya operasi pasar yang digalakkan pemerintah.
"Operasi pasar harus optimal, stok kita kan masih bagus," ungkap Gatot.
Baca: Beredar Kabar Ketahuan Bawa Make Up Saat Sekolah Jadi Alasan Siswa SMP di Blitar Bunuh Diri
3. Panen Berkurang
Penyebab lain dari tingginya harga beras adalah berkurangnya masa panen, terutama dengan adanya puncak tanam pada bulan Desember.