Sang Sepupu Dibebaskan, Bagaimana dengan Ahed Tamimi? Bocah Palestina yang Meninju Tentara Israel
Hakim menolak banding yang diajukan oleh militer Israel, dan membebaskan sepupu Ahed Tamimi, bocah yang berani memukul tentara israel.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Hakim menolak banding yang diajukan oleh militer Israel, dan membebaskan sepupu Ahed Tamimi, Nour.
Dilansir the times of Israel pada Jumat (5/1/2018), Nour didakwa melakukan serangan kepada tentara Israel.
Pada hari Kamis (4/1/2018), hakim pengadilan menolak permintaan General Advokat Militer Israel yang meminta agar anak berusia 21 tahun itu tetap berada di balik jeruji hingga akhir persidangan.
Hakim Natanael Benisho tidak memberikan alasan terkait keputusannya tersebut, ia hanya memerintahkan akan Nour melakukan wajib lapor di kantor polisi yang dekat dengan rumahnya di desa Nabi Saleh.
Seperti diketahui, pada Minggu (31/12/2017), Nour didakwa melakukan serangan dan menganggu tugas tentara Israel.
Sementara itu, General Advokat Militer meminta Ahed Tamimi dan ibunya, Nariman Tamimi dipindahkan ke tempat lain sampai akhir proses persidangan.
Baca: Sopir Truk di Sumedang Tolak Beri Rokok dan Uang, Apa yang Dilakukan Preman Ini Bikin Netizen Geram
Hakim Pengadilan Tinggi Yudea memutuskan bahwa mereka akan dipindahkan hanya untuk waktu delapan hari.
Hal tersebut dilakukan agar pengacara Ahed mendapat cukup waktu untuk mempersiapkan pembelaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahed Tamimi, seorang bocah yang menjadi viral setelah videonya memukul tentara Israel beredar.
Ahed diketahui memukul tentara tersebut setelah sepupunya Nour ditembak dengan peluru karet.
Baca juga: Penduduk Gaza Harus Bayar Listrik ke Israel, Abu Jayyab: untuk Bisa Hidup Saja Susah
Nour saat itu sempat mengalami koma selama 72 jam.
Ahed, Nour, dan ibunya kemudian ditangkap oleh tentara Israel.
Ahed Tamimi mendapat dakwaan paling banyak, yakni 12 tuduhan.
Gadget terbaru: Dipastikan Xiaomi Mi7 Akan Menggunakan Fitur Wireless Charging, Segini Harganya
Salah satu tuduhannya adalah diduga menyerang tentara Israel, menganggu tugas seorang tentara dan dua lemparan batu pada waktu-waktu sebelumnya.
Tak hanya itu, ia juga didakwa atas tindakannya beberapa tahun silam yang viral.
Sementara Nour hanya didakwa atas tindakannya pada 15 Desember 2017 lalu.
Sedangkan ibunya, sudah ditangkap dan keluar masuk penjara sebanyak 5 kali sebelumnya, atas tuduhan penyerangan terhadap militer Israel.
Top 5 News! Potret Cantik Istri Wawali Gorontalo yang Terciduk BNNP hingga Lulusan Unhas Meninggal Saat Tadarus
Sejak videonya beredar, Ahed Tamimi menjadi sosok pahlawan bagi anak-anak Palestina.
Ia dianggap sebagai icon pemberontakan terhadap Israel.
Sebagian politisi Israel memuji aksinya, sementara yang lain menganggap itu adalah suatu penghinaan terhadap militer Israel.
Hakim tetap menahannya dengan alasan ia dikhawatirkan akan menghalangi penyelidikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengacara Ahed mengatakan ada kemungkinan Ahed akan mendapat hukuman yang lama.
Baca: Fadli Zon: 2 Periode Berkuasa SBY Turunkan Angka Rasio Utang, Sementara Jokowi Menaikkannya
Menurutnya, remaja Palestina biasanya menghadapi hukuman enam sampau sembilan bulan di penjara karena tuduhan melempar batu.
Pelemparan batu disebutu-sebut sebagai tuduhan paling umum untuk dikenakan kepada anak-anak Palestina.
Di wilayah Tepi Barat yang dikuasai oleh Israel, orang-orang Palestina yang melempar batu dapat dikenakan hukuman hingga 20 tahun penjara. (*)
Baca: Viral! Gadis 60 Tahun Menikah dengan Laki-laki yang 20 Tahun Lebih Muda, Netizen: Cantik Ya