Berbagai Genre Musik Punya Fungsi yang Berguna untuk Otak Manusia, Apa Saja Itu?
Selain makan dan minum, kegiatan apa yang nggak bisa lo lewatkan setiap hari? Jawabannya pasti dengerin musik.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM – Nyatanya hidup kita nggak bisa lepas dari musik.
Selain makan dan minum, kegiatan apa yang nggak bisa lo lewatkan setiap hari? Jawabannya pasti dengerin musik.
Lagi nyetir, belajar, olahraga, hati berbunga-bunga, sampai putus cinta pasti nggak lepas dari yang namanya musik. Ya, kan?
Satu teori dari Allan P. Merriam, menyatakan bahwa musik memiliki fungsi yang nggak terbatas dalam seluruh aspek kehidupan manusia di semua kebudayaan.
Banyaknya budaya di Indonesia, apalagi di dunia, membuat jenis musik semakin beragam.
Bahkan dalam penggunaanya. Intinya manusia pasti selalu terbiasa dengan musik dalam banyak kegiatan.
Ini juga yang menyebabkan musik bermanfaat banget buat proses kerja dalam otak dan detak jantung.
Orang akan jadi tambah semangat, produktif, atau malah bisa sedih banget kalau dengerin musik-musik tertentu.
Wajar juga kalau kita bakal menekan tombol “next” kalau musik yang didengar nggak cocok dengan suasana hati atau kegiatan. Alasannya? Karena kita pasti bakal dengerin musik yang sesuai sama mood kita saat itu.
BACA: Waspada! Boneka Pemuas Syahwat Bisa Di-hack Jadi Mesin Pembunuh Mengerikan!
Nah, apakah selama ini musik yang kita dengar sudah sesuai sama aktivitas dan mood? Coba deh lo baca dulu artikel berikut ini, dan ada 5 genre musik yang bisa dibutuhkan oleh otak kita.
1. MUSIK KLASIK
Penelitian tahun 2007 oleh Stanford University School of Medicine menemukan bahwa musik dari masa Baroq akhir, bisa mengubah bagian tertentu di otak, sehingga orang yang mendengarkannya bisa lebih fokus.
Salah satunya musik klasik. Pasalnya, musik ini dapat meningkatkan fungsi otak.
“Pilihan jenis musik yang didengar tergantung pada preferensi personal, namun pada dasarnya aspek kecepatan ritmik lah yang dapat berpengaruh langsung pada mood manusia. Misalnya untuk meningkatkan konsentrasi belajar, secara umum orang dewasa perlu diiringi oleh jenis musik yang bertempo 60-80 bpm (beat per minute) dengan jenis musik yang lebih melodius. Namun bagi sebagian orang yang lain, bisa jadi jenis musiknya lebih keras hentakan ritmiknya, dengan distorsi yang kuat, namun tempo tidak melebihi detak jantungnya,” kata Irman F. Saputra sebagai etnomusikolog.