Misteri 3 Januari 72 Tahun Silam, Perintah Rahasia Soekarno, Sejarah Kelahiran Paspampres dan . . .
3 Januari bukanlah tanggal sembarangan, ada cerita panjang dan penuh pengorbanan dari para pahlawan pendahulu yang terjadi pada tanggal 3 Januari.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Setelah 15 menit keberangkatan, KLB kembali ke Stasiun Manggarai dan memasuki jalur 6.
Kereta api kemudian melanjutkan perjalanan ke Jatinegara dengan kecepatan 25 km/jam.
KLB berhenti di Stasiun Jatinegara menunggu sinyal aman dari Stasiun Klender.
"Menjelang pukul 19.00, KLB melanjutkan perjalanan tanpa lampu dan bergerak lambat agar tidak menarik perhatian para pencegat kereta api yang marak di wilayah itu," tutur Sukotjo.
Tak hanya di dalam kereta, pengamanan juga dilakukan di jalur jalan raya yang bersinggungan dengan jalur kereta. Sebuah gerbong kosong diletakan sebagai barikade.
Selepas Stasiun Klender, lampu KLB dinyalakan dan kereta api langsung melaju cepat dengan kecepatan 90 km/jam.
Sepanjang perjalanan, KLB hanya berhenti dua kali yakni di Stasiun Cikampek pada pukul 20.00 dan Stasiun Purwokerto pukul 01.00.
Kereta tiba di Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, pukul 07.00.
Keberhasilan operasi senyap ini pun dijadikan dasar hari lahirnya Paspampres pada 3 Januari.
Berawal dari sukarela

Lahirnya Paspampres tidak serta merta terbentuk dari organisasi profesional.
Organisasi ini baru lahir secara resmi dengan nama Paspampres pada era Orde Baru.
Namun, jauh sebelum itu, pasca Indonesia merdeka, upaya perlindungan atau pengawalan terhadap Presiden sebagai kepala negara sudah dilakukan.
Pada tahun 1945, misalnya, saat itu hanya polisi yang masih memiliki senjata.
Sementara tentara yang berasal dari PETA ataupun Heiho sudah dibubarkan dan dilucuti senjatanya.