Kadisdik Beberkan Hasil Investigasi Siswi Lamongan yang Kirim Surat ke Ahok Soal Ijazah, Ternyata
Kadindik Jatim Saiful Rachman akhirnya membeberkan hasil temuannya, mulai dari kelakuan siswi tersebut hingga fakta pengambilan ijazah yang sebenarnya
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Surat yang dikirim oleh salah seorang siswi SMAN di lamongan masih menjadi perbincangan hangat publik.
Setelah ditelusuri dan dilakukan investigasi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Kadindik) Saiful Rachman akhirnya membeberkan hasil temuannya, melalui akun Twitter @saifulrachman32 pada Selasa (2/1/2018).
Berikut temuan hasil investigasi tersebut.
1. Tidak Pernah Datang ke Ke Sekolah Setelah Lulus
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman melalui akun Twitternya mengungkapkan bahwa siswi yang mengirim surat Ahok, dan meminta bantuan untuk menebus ijazahnya tidak pernah datang ke sekolah pasca lulus.
Top 5 News! Nasib Gadis Palestina yang Meninju Tentara Israel hingga 9 Fakta Pembunuhan Siswi SMK di Pontianak
Menurut keterangannya, siswi tersebut baru datang ke sekolah pada 28 Desember 2017 pukul 8.30 WIB.
2. Minta Rekening dengan Alasan Terima Hadiah dari Ahok karena Lomba Puisi
Saat datang ke sekolah, siswi tersebut meminta nomor rekening sekolah, dengan alasan nomor tersebut digunakan untuk menerima hadiah dari Ahok, karena lomba puisi.
Akan tetapi pihak sekolah tidak memberikannya, ia pun mengancam akan memviralkannya.
Menurut kepala sekolah, untuk mengambil ijazah langsung ke Tata Usaha (TU) dan tidak ada biaya tambahan.
Ia kemudian ke TU dan membawa pulang ijazahnya tanpa biaya sedikitpun.
3. Sekolah tak Pernah Tahan Ijazah
Saiful Rachman mengungkapkan bahwa pihaks sekolah tidak pernah menahan ijazah siswa.
Soal ijazah siswi tersebut, ia sendiri yang tidak pernah datang ke sekolah untuk cap 3 jari atau mengambilnya.
4. Tidak Pernah Ditelp Staf Ahok
Pihak kepala sekolah mengungkapkan bahwa ia tidak pernah di telp oleh staf Ahok, Natael Omposunggu.
"Kepala sekolah tidak pernah merasa di telpon atau berbicara melalui telpon dengan seseorang yang mengatasnamakan kepercayaan @basuki_btp bernama Natael Omposunggu sebagaimana pengakuan dia di media massa dan media sosial," kata Saiful.
5. Selama Proses Pemberian Ijazah tak Ada Campur Tangan Ahok
Saiful Rachman juga mengatakan bahwa selama proses pemberian ijazah, tidak ada kaitannya dengan Ahok.
Kepala Sekolah murni memberikannya karena sang siswi datang ke sekolah pada tanggal 28 Desember 2017.
6. Gratis
Saiful mengungkapkan bahwa penyerahan ijazah berlangsung singkat dan tidak sampai 20 menit.
Selain itu, tidak ada biaya apapun yang dibebankan kepada siswi tersebut.
Hal itu lantaran sejak awal ada ketentuan ambil ijazah gratis.
Saiful juga meminta agar Dinas Pendidikan Jawa Timur semakin waspada.
"Inilah penjelasan yang saya sampaikan berdasarkan fakta di lapangan. Semoga ini memperjelas semua persoalan tentang ijazah SMAN 3 Lamongan. Sekaligus mengakhiri polemik. Terima kasih ada seluruh atensi semua netizen. Ke depan @dindik_jatim semakin waspada dan teliti," tulis akun @saifulrachman32.
Ia juga memberikan catatan bahwa kasus ini menjadi viral pada tanggal 30 Desember 2017.
Sementara penyerahan ijazah tersebut tanggal 28 Desember 2017.
"Catatan @dindik_jatim bahwa kasus ini menjadi viral tanggal 30 Desember 2017 sementara penyerahan ijazah 28 Desember 2017. Artinya ijazah diberikan sebelum kasus ini muncul ke permukaan. Bila sekolah menyerahkan saat ramai, akan muncul dugaan rekayasa. Ini yang saya hindari," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi yang baru saja lulus dari salah satu SMA di Lamongan, Jawa Timur, mengirimkan surat untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang ditahan di Mako Brimob, Depok.
Siswi tersebut sepertinya bercerita soal ijazahnya yang tertahan karena dia belum melunasi tunggakan-tunggakan uang sekolah.
Baca juga: Xiaomi Mi A1 Sudah Bisa Pakai Android Oreo, Begini Cara Update dan Fitur Terbarunya
Sebab, pria yang akrab disapa Ahok itu menanggapi suratnya dengan janji memberikan bantuan melalui staf pribadinya, Natanael Ompusunggu.
"Anak itu mungkin lihat di medsos soal Pak Ahok banyak bantu siswa tidak mampu untuk penebusan ijazah. Dia coba tulis surat ke Mako Brimob, ditanggepin sama Bapak. Pak Ahok balas surat anak itu dan disuruh hubungi saya, saya yang akan bantu urus ijazahnya," ungkap Natanael kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2017).
Setelah permasalahan tersebut menjadi viral, terjadi saling sanggah dari beberapa pihak, hingga akhirnya Dinas Pendidikan Jawa Timur turun ke lapangan dan melakukan pengecekan.
Mengenai pernyataan Natanael, Saiful Rachman juga mengaku masih mengaku menunggu konfirmasinya. (*)