Breaking News:

Kamu Trauma karena Kerap Dibully? Atasi dengan 5 Cara Ampuh Ini! Mudah Banget

Sebuah video viral yang berisi dua orang pria kakak adik yang difitnah Gay alami trauma. begini cara mengatasi rasa trauma itu.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu, sebuah video viral yang berisi dua orang pria kakak adik yang tampak mengumbar keakraban di tempat umum.

Lantaran hal itu, dua pria adik kakak itu difitnah Gay.

Setelah itu, sang adik menjadi trauma dan mengurungi diri di dalam rumah.

Diketahui, gangguan stress pasca-trauma atau yang lebih dikenal dengan PTSD (post-traumatic stress disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang cukup serius, diakibatkan oleh suatu kejadian yang menyebabkan seseorang trauma.

 Meskipun pengalaman yang dialami seseorang tidak selalu seburuk apa yang mereka pikirkan, namun kondisi trauma dapat menyebabkan ia merasa dalam bahaya, hanya dengan mengingat suatu hal dari pengalaman tersebut.

Perubahan gaya hidup adalah salah satu cara untuk merubah pemikiran seseorang terhadap suatu hal dan diharapkan dapat mengurangi gejala seseorang yang mengalami PTSD.

VIRAL: Ruben Onsu Lakukan Ritual dengan Mengunjungi Makam Sahabat, Ternyata Ini Alasannya!

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi PTSD yang dilansir dari hallosehat.com

1. Kenali gejala PTSD
Pengalaman seperti bencana alam, penganiayaan, atau kecelakaan dapat dengan mudah kembali teringat oleh penderita PTSD melalui mimpi buruk, ingatan sekilas, ataupun ingatan yang mengganggu pikiran.

Orang yang mengalami PTSD sering kali tidak dapat mengekspresikan emosi, menarik diri dari berbagai rutinitas dan lingkungan sosial, serta mengalami berbagai gejala gangguan kognitif.

Dalam jangka panjang PTSD dapat memicu depresi dan panic attack.

Mencari tahu penyebab trauma Anda lebih mendalam diperlukan untuk mengetahui bagaimana mencegah rasa trauma datang kembali.

Di samping itu, bergabung dengan kelompok dukungan terkait trauma tersebut juga dapat membantu untuk mengingatkan bahwa Anda tidak sendiri yang mengalami kondisi ini.

2. Mendekatkan diri kembali ke lingkungan sosial
Menjauhkan diri dari orang terdekat malah dapat menyebabkan Anda sering sendirian, dan cenderung mengingat kembali apa yang membuat Anda trauma.

Sebaliknya, berbagi cerita dengan seseorang dapat mengurangi tekanan pikiran dibanding menyimpan masalah yang dialami sendiri.

Selain itu, lingkungan keluarga dan teman adalah tempat terbaik untuk mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan.

3. Memulai terapi
Beberapa gejala PTSD dapat membuat Anda merasa lelah dan mengurangi kualitas waktu istirahat, akibatnya performa dalam pekerjaan, sekolah, maupun hubungan pribadi pun jadi terganggu.

Terapi adalah salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, baik terapi kejiwaan maupun konsumsi obat seperti anti-depresan dan obat tidur.

POPULER: Lagi Stalking Mantan Terus Tak Sengaja Nge-Like Fotonya? Hindari dengan Cara Ini!

Upaya ini tidak menghasilkan efek yang cepat, namun penting dilakukan untuk membantu menghadapi trauma dengan kondisi pikiran yang lebih jernih.

Iringi terapi dengan mengurangi sumber stress agar pemulihan PTSD berjalan efektif.

4. Alihkan perhatian dengan hal yang positif

Berbagai aktivitas seperti bekerja maupun menjadi relawan adalah salah satu cara mengalihkan pikiran dari ingatan dan emosi yang tidak diinginkan.

Meskipun menfokuskan pikiran pada suatu pekerjaan tidak akan langsung menghilangkan gejala PTSD, namun hal ini dapat meminimalisir dampak buruk saat mengingat trauma yang dialami, dan membantu menyeimbangkan kehidupan Anda kembali.

Mengalihkan perhatian kepada hal positif saat Anda sendirian adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk mencegah ingatan trauma datang kembali.

5. Memulai aktivitas relaksasi secara rutin

Hal ini dapat dilakukan dengan menjalani berbagai aktivitas yang dapat membuat pikiran Anda menjadi lebih tenang, seperti mendengarkan musik, meditasi, stretching, rekreasi, maupun berolahraga. Kondisi rileks tidak hanya membutuhkan ketenangan pikiran, namun juga memerlukan kekuatan fisik.

Oleh karena, itu keduanya perlu terpenuhi saat melakukan aktivitas relaksasi.

Namun perlu diingat, tujuan melakukan aktivitas tersebut adalah melupakan sejenak segala hal yang membuat stress atau yang memperburuk kondisi emosi Anda, sehingga pilihlah aktivitas yang benar-benar membuat pikiran Anda tenang.

Hindari aktivitas dengan stimulus negatif dari lingkungan saat Anda sedang berupaya untuk rileks, misalnya mendengarkan lagu sedih yang dapat mempengaruhi kondisi emosi Anda.

VIRAL: 10 Hal Unik yang Hanya ada di Korea Selatan

Hal ini tidak akan membantu Anda menjadi lebih tenang dan hanya akan membuat Anda menarik diri dari aktivitas tersebut.

Yang tidak boleh dilakukan dalam mengatasi trauma yaitu  Menyalahgunakan obat dan alkohol dan  tidaka mau mengakui trauma. (TribunWow.com/ Woro Seto)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
KesehatanGangguan JiwaKasus Bullying
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved