Breaking News:

Hari Ibu

Yogyakarta Jadi Saksi Tonggak Sejarah Lahirnya Hari Ibu 22 Desember

Tapi tahukah kamu bahwa Hari Ibu sebenarnya bermula dari ide gerakan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan?

Editor: Wulan Kurnia Putri
IST
Komite Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada tahun 1928 

Dari kongres ini, diperoleh beberapa keputusan, meliputi :

1. Pendirian badan federasi bersama untuk menyatukan organisasi-organisasi perempuan bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia atau PPPI.

2. Menerbitkan surat kabar dengan susunan pengurus dari anggota PPPI yang antara lain Nyi Hadjar Dewantara, Hadjinah, Ny Ali Sastroamidjojo, Ismoediati, Budiah dan Soenaryati.

3. Mendirikan studiefonds yang bisa dimanfaatkan oleh perempuan tidak mampu.

4. Melakukan penguatan pada kegiatan kepanduan putri.

5. Mencegah terjadinya perkawinan anak-anak.

6. Mengirimkan mosi kepada pemerintah yang berisi tuntutan supaya diadakan fonds atau dana bagi janda dan anak-anak, tuntutan tak mencabut dana pensiun, memperbanyak sekolah untuk putri.

7. Serta tuntutan kepada Raad (pengadilan) agama agar setiap proses thalak bisa diperkuat dengan bukti tertulis dan sesuai dengan peraturan agama.

Ditolak kaum kolot

Ketua Kongres RA Soekonto dalam sambutannya menjelaskan bahwa kongres ini tak terlepas dari tentangan kaum kolot yang masih memandang rendah kaum perempuan.

Dalam buku berjudul Kongres Perempuan Pertama karya Susan Blackburn disebutkan bahwa tentangan tersebut terutama berisi kritik antara lain yang memendang bahwa perempuan Indonesia belum matang untuk berserikat, bermufakat dan berkumpul.

Disebutkan pula bahwa perempuan Indonesia tidak perlu memikirkan kehidupan lantaran itu merupakan tanggung jawab laki-laki.

"Zaman sekarang adalah zaman kemajuan.

Oleh karena itu, zaman ini sudah waktunya mengangkat derajat kaum perempuan agar kita tidak terpaksa duduk di dapur saja. Sudah pasti perkataan saya ini tidak bermaksud melepaskan perempuan Indonesia dari dapur.

Kecuali harus menjadi nomor satu di dapur, kita juga harus turut memikirkan pandangan kaum laki-laki sebab sudah menjadi keyakinan kita bahwa laki-laki dan perempuan mesti berjalan bersama-sama dalam kehidupan umum.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Tags:
YogyakartaTribunWow.comHari ibu
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved