Kunker ke Kamp Pengungsi Rohingnya, Fadli Zon: Kondisnya Sangat Menyedihkan, Begini Sederet Fotonya
Fadli Zon mengaku bangga karena ada beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia yang turut menjadi relawan di lokasi pengungsian Kutupalong.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Dari dialog singkat dengan para pengungsi, Fadli Zon mengatakan jika mereka adalah korban militer Myanmar yg brutal, rumah dibakar, perempuan diperkosa, ada yg ditembak atau dipenggal.
Setelah melakukan tinjauan ke kamp pengungsian, para delegasi Indonesia menemui Deputy Commissioners Cox's Bazar, MD Ali Hossain.
Dalam pertemuan tersebut, Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia akan mengawal MoU Repatriasi Bangladesh-Myanmar.
Dan jika repatriasi tak berjalan baik, maka perlu langkah politik di kawasan ASEAN.
Baca berita ini: Anies Baswedan Sebut Otoritas Anggaran TGUPP Ada Pada Pemprov, Bukan Kemendragi


Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi kamp Cox's Bazar memang terkenal sangat memprihatinkan.
Di sana gadis-gadis muda Rohingya yang berumur sekitar 12 tahun terpaksa menikah hanya untuk mendapatkan makanan.
Diberitakan The Guardian, Kamis (30/11/2017), hal tersebut dilakukan oleh mereka, lantaran alokasi jatah makanan untuk pengungsi sangat sedikit.
Baca: Putri Setnov Dwina Michaella Sudah Diperiksa, Kini Giliran Sang Putra, KPK Harap Rezha Kooperatif
Sesampainya di Bangladesh, mereka dipaksa menikah untuk mendapatkan makanan, bagi dirinya sendiri dan keluarga mereka.
Pernikahan dianggap menciptakan keluarga baru dan dapat menjamin kehidupan mereka pasca mengungsi dari Myanmar.

Petugas medis di Bangladesh mengatakan bahwa gadis-gadis muda menjadi sasaran kekerasan seksual di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Tapi di camp Cox's Bazar, mereka terus menghadapi kekerasan dalam bentuk pernikahan dini, yang menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis. (*)
Baca juga: Gedung Putih Kirim Surat Balasan, Ketum MUI Maaruf Amin: Aksi Bela Palestina di Monas Efektif